Harga Kebutuhan Pokok di Pasuruan Naik

Salah satu pedagang kebutuhan pokok hingga sayuran di pasar Besar Kota Pasuruan, Kamis (17/5). Hari pertama ramadan, harga kebutuhan pokok di Kota Pasuruan naik. [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Pemkot Pasuruan mengakui bahwa awal puasa ramadan harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kota Pasuruan mulai merangkak naik. Kepala Disperindag Kota Pasuruan, Mualif Arif menyampaikan naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Pasuruan dikarenakan permintaan masyarakat di awal puasa ramadan meningkat.
“Memang kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kota Pasuruan mulai merangkak naik. Tapi, naiknya harga masih dibawah harga jual,” ujar Mualif Arif, Kamis (17/5).
Meski demikian, pihaknya terus memantau harga kebutuhan pokok hingga akhir ramadan. Tujuannya untuk menjamin ketersediaan barang hingga lebaran Idul Fitri nanti.
Termasuk juga, para pedagang diimbau agar tak memanfaatkan situasi dengan tidak menaikkan harga kebutuhan pokok terlalu tinggi sehingga memberatkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan menyambut bulan Ramadan.
“Setiap hari kami bersama tim pemantau melakukan pengecekan harga di semua pasar tradisional di Kota Pasuruan. Pemantauan tak hanya di tingkat pedagang biasa, melainkan kami pantau di tingkat distributor. Kami harapkan agar pedagang tak menaikkan harga secara tidak wajar. Jika harga kebutuhan pokok melonjak tajam, kami akan melakukan pengendalian harga dengan cara menggelar operasi pasar,” kata Mualif Arif
Berdasarkan pemantauan Disperindag Kota Pasuruan, harga telur naik dari Rp 22.000 menjadi Rp 25.000 per kilogram, beras premium naik dari Rp 9.500 menjadi Rp 10.000 per kilogram. Sedangkan, cabai besar dan cabai rawit naik dari Rp 18.000 menjadi Rp 22.000 per kilogram.
Sejumlah pedagang sembako di pasar tradisional seperti Pasar Besar Kota Pasuruan mengaku dalam kebutuhan bahan pokok dalam pekan ini selalu mengalami perubahan harga. Bahkan, memasuki ramadan awal ini terpantau naik. Akibatnya, hal ini mempengaruhi pemasukan para pedagang itu sendiri.
“Dampak dari kenaikan ini pembeli berkurang. Yang biasanya pembeli membeli lima kg sekarang hanya beli satu kg. Rata-rata mereka beralasan membeli secukupnya saja,” kata Mardiyah, pedagang sembako di pasar Besar Kota Pasuruan. [hil]

Tags: