Harga Mahal, Petani Tembakau Kabupaten Bojonegoro Tersenyum Lebar

Seorang petani tembakau di wilayah Bojonegoro. (achmad basir/bhirawa)

Bojonegoro,Bhirawa

Di balik kemarau ada berkah tersendiri bagi sejumlah petani tembakau di Kabupaten Bojonegoro bisa tersenyum lebar. Mereka bisa menghasilkan tembakau kualitas baik dan harga yang cukup tinggi sehingga memperoleh keuntungan yang cukup besar.
Sejumlah petani di Kabupaten Bojonegoro, menyatakan harga jual tembakau Virginia Voor Oogst (VO) Jawa dan Virginia RAM merangkak naik. Hal itu terjadi karena sudah masuk petikan daun kedua dan ketiga pada pekan ini.
“Panen petikan ketiga tahun ini bisa terjual Rp 27 ribu per kilogram,” kata Salah satu petani asal Desa Geger, Kecamatan Sugihwaras, Widjianto, Senin (3/9).
Memang harga tembakau, kata Widjianto mirip emas yang selalu naik turun. Saat harga bagus bisa menembus Rp 27 ribu per kilogram. Ada kalanya juga anjlok hingga Rp 15 ribu per kilogram.
“Saat harga anjlok, para petani dipastikan merugi. Karena, biaya penamanan tembakau cukup mahal. Setiap hektar, minimal memakan dana hingga Rp 5 juta, ” imbuhnya.
Terpisah, Kabid Tanaman Perkebunan, Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro, Imam Wahyudi menyebutkan, saat ini telah memasuki masa panen seperti daerah Kedungadem, Kepohbaru, Sugihwaras, Ngraho. Bahkan harga jual tembakau saat ini terbilang cukup bagus yakni hingga laku Rp 27 ribu perkilonya.
“Tanaman tembakau yang tertanam pada bulan Mei-Juni sudah memasuki masa panen, bahkan saat ini tanaman tembakau yang tertanam tersebut sudah masuk panen petikan ke tiga,” kata Imam Wahyudi.
Imam menjelaskan, panen tembakau kali ini terbilang cukup bagus harganya. Selain itu, panen tersebut sudah ditampung oleh tiga perusahaan sehingga petani tidak perlu mencari pasar untuk jual panennya ke daerah luar Bojonegoro.
“Harga jual daun tembakau basah perkilonya laku Rp 3,500 sampai Rp 5 ribu, sedangkan harga jual tembakau yang sudah dirajang kering laku Rp 27 ribu sampai Rp 35 ribu perkilonya,” pungkasnya.
Sementara dari target 9 ribu hektar lahan pertanian yang ditanami tembakau hanya terealisasi penanamannya hanya kurang lebih 8.600 hektar. Meski begitu, pihak Disperta Bojonegoro yakin hasil capaian hasil panen tetap bisa yang ditargetkan yakni 10 ribu ton. [bas]

Tags: