Harga Minyak Pengaruhi Turunnya TDL

PLN Distribusi Jawa TimurSurabaya, Bhirawa
Turunnya harga minyak mentah dunia, berdampak pada penurunan harga Tarif Dasar Listri (TDL). Faktor lainnya adalah kenaikan dollar terhadap rupiah dan inflasi.
Menurut Deputy Manager Komunikaasi dan Bina Lingkungan PT. PLN Distribusi Jawa Timur melalui,  Pinto Raharjo penurunan TDL berlaku untuk nasional.  “Indikator harga minyak semakin turun dibandingkan sebelumnya. Artinya, kami juga mengikuti  indikator tersebut. Sebelumnya, bulan Januari 1496 per kwh kini sudah menurun1468 per Kwh  di bulan ini (Februari ),” katanya, Selasa (17/2).
Penurunan TDL secara nasional itu sebagai berikut , golongan R-2/TR 3.500 VA- 5.500 VA, R-3 / TR 6.600 VA keatas, B-2/ TR 6.600 VA-200KVA, B-3 / TM diatas 200 KVA, B-3/TM diatas 200 KVA, B-4/TT 30.000 KVA keatas, P-1/TR 6.600 VA-200 kVA dan P-2/ TM diatas 200 kVa.
“Penurunan tarif dasar listrik ini sudah sesuai surat ederan direksi PT. PLN Distribusi Jatim nomer 1100.K/DIR/2014. Dimana masalah tata cara penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tarif Adjustment) sesuai pasal 5.Dimana penurunan tarif diberlakukan mulai februari ini,” kata Pinto.
Tahun ini, lanjutnya, ada pengecualian dari beberapa golongan diantara golongan R-1/TR 1.300 VA dan R-1 / TR 2.200 Va belum ada penurunan. Dua golongan tersebut, bukan berarti turun tarif akan tetapi masih penundaan saja. “Keputusan kedua golongan ini belum ada penetepan penurunan tarif masih ditunda dulu saja,” ujarnya.
Selain penurunan tarif  listrik, hingga saat ini jumlah pelanggan listrik diwilayah area kerja PT. PLN distribusi Jatim sudah mencapai 8,4 juta pelangagan. Sementara ditahun ini perusahaan plat merah akan menargetkan jumlah pelanggan 540 ribu pelanggan yang difokuskan pada daerah.
“Penambahan jumlah pelanggan ini lebih tinggi dari tahun sebelummnya yakni, 600 ribu pelanggan. Dari angka itu kami bisa mencapai 570 akhir tahun 2014. Sementara untuk tahun ini kami sengaja fokus pada daerah saja. Hal ini dikarenakan area kota  pertumbuhan kurang begitu baik,” tegasnya
Sementara kebutuhan listrik di Jatim saat ini masih surplus 800 ribu Maga Watt ( MW ). Sedangkan kebutuhan listrik  Jatim beban puncak  saat ini sudah mencapai mencapai 5000 MW dan sisanya 3000 MW.
“Dengan kondisi surplus kami berharap jumlah pelanggan di Jatim naik pada tahun ini. Dan kami optimistis jumlah pelanggan lisitrik di Jatim alami kenaikan mengingat  jumlah pembanguan di beberapa wilayah alami cukup tinggi sehingga kebutuhan listrik diperlukan,” jelasnya. [ma]

Rate this article!
Tags: