Harga Rendah, Pedagang Beras Tuban Enggan Setor ke Bulog

Salah satu pedagang beras di Desa Laran Kecamatan Palang Tuban saat memprotes beras di tempat pengilinganya.

Tuban, Bhirawa
Rendahnya harga beras yang ditetapkan Bulog membuat para pedagang  di Tuban enggan menyetor ke gudang Bulog di Jalan Pahlawan Tuban. Selain itu ditengarai ada dugaan oknum Bulog meminta penambahan beras pada setiap kwintal beras yang disetor.
“Rugi kalau disetor ke Bulog mas,” kata seorang pedangan beras di Desa Leran, Palang, yang enggan disebutkan identitasnya (10/9).
Pria berkulit sawo matang ini  menyebutkan harga beras terakhir dari Bulog Rp8.100/ Kg. Padahal harga beras di pasaran sudah Rp8.700/ Kg. Adanya selisih Rp600/Kg inilah menjadi pemicu pedagang enggan mengirim beras ke Bulog.
Menurut pedagang tersebut, secara kalkulasi, biaya beli sampai pemrosesan beras tidak sebanding dengan untung penjualan. Selama ini dia membeli gabah basah dari petani dengan harga Rp5.500/Kg. Untuk satu kwintalnya tentu harus mengeluarkan kocek Rp550.000.
Ketika diproses, gabah basah satu kwintal hanya menghasilnya beras 64 Kg. Apabila dikalikan dengan harga penjualan Rp8.700, dia hanya memperoleh uang Rp556.800. Ada keuntungan Rp6.800/kwintal, dan akan merugi ketika berasnya dijual ke Bulog dengan harga Rp8.100/kg.
Faktor kedua, setiap kali pengiriman ada permintaan dari oknum untuk melebihi takaran untuk setiap kwintal beras. Hal ini untuk mengurangi susut saat penyimpanan di gudang.
“Kalau lebihnya 2 ons tentu tinggal mengalikan berapa ton yang dikirim, itu kalau hanya 2 ons, kalau lebih ?, ” Jelasnya.
Sebenarnya aturan pemerintah sudah jelas, hanya ada oknum yang membuat pedagang sulit mengirim beras di gudang Bulog. Kalau soal kadar air, ia mengaku bisa mengaturnya karena dalam pengeringan sudah menggunakan mesin oven.”Kalau di Bulog batas maksimal kadar 14% kami bisa membuatnya 13,5%,” terangnya.
Menyikapi keluhan pedagang beras Leran, Kepala Gudang Bulog Wire Tuban, Bagiyo, tidak bisa memberikan statmen temuan wartawan di lapangan. Untuk konfirmasi soal apapun, dipersilahkan menghubungi pimpinan Subdrive Bulog Bojonegoro.
Melalui sambungan teleponnya, Kabulog subdrive III Bojonegoro, Irsan Nasution, membenarkan apabila beras pedagang atau mitra tak memenuhi baku mutu dan standar Impres tentu akan dikembalikan. Apabila diterima, tentu akan rusak pada saat penyimpanan di gudang.
“Maksimal kadar airnya 14%,” sambungnya.
Saat disinggung soal adanya permintaan tambahan takaran beras setiap kwintalnya, Irsan menampiknya. Berapapun takaran tetap, tidak ada permintaan tambahan. “Kalau 50 Kg ya itu jumlahnya,” sergah Irsan.
Data dari gudang Bulog, tahun 2017 harus menyerap beras sebanyak 35 ribu ton beras kualitas medium dengan harga Rp8.030/ Kg. Tinghinya bisnis di pasaran, mengakibatkan minimnya serapan Bulog. Tercatat sampai bulan September, serapan gudang Bulog baru mencapai 47%. (Hud)

Tags: