Harga Sembako Bukan Naik tapi Ganti

Pedagang sembako menjajakan daganganya di pasar Besar di Kota Pasuruan, Senin (23/5). Sejumlah pedagang mengaku menjelang Bulan Ramadan harga sejumlah Sembako mengalami kenaikan antara 35% hingga 50%. [hilmi Husain]

Pedagang sembako menjajakan daganganya di pasar Besar di Kota Pasuruan, Senin (23/5). Sejumlah pedagang mengaku menjelang Bulan Ramadan harga sejumlah Sembako mengalami kenaikan antara 35% hingga 50%. [hilmi Husain]

Di Pasuruan, Harga Sembako Naik 50 Persen Jelang Ramadan
Pasuruan, Bhirawa
Harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kota Pasuruan jelang Bulan Ramadan, mengalami kenaikan antara 35% hingga 50%. Kenaikan paling tinggi terjadi pada komoditas bawang putih dari Rp20 ribu per kilogram menjadi Rp32 ribu per kilogram, disusul harga gula dari Rp11 ribu per kilogram menjadi Rp16 ribu per kilogram dan telur sebelumnya Rp16 ribu per kilogram menjadi Rp20 ribu per kilogram.
Sedangkan kenaikan komoditas lainnya berkisar antara Rp1.500 hingga Rp4 ribu per kilogram. Seperti yang terpantau di Pasar Besar, di Jl Sukarno Hatta, harga minyak goreng dari Rp9 ribu per kilogram menjadi Rp12 ribu per kilogram, beras jenis IR 64 yang sebelumnya Rp8 ribu per kilogram, menjadi Rp9.500 per kilogram dan kacang mentah dari Rp22ribu per kilogram menjadi Rp26 ribu per kilogram.
Tak hanya itu, harga sayuran juga mengalami kenaikan. Harga cabai kecil dan besar sebelumnya Rp20 ribu per kilogram menjadi Rp24 ribu per kilogram, kentang dari Rp8 ribu per kilogram menjadi Rp12 ribu per kilogram, wortel dari Rp8 ribu per kilogram menjadi Rp12 ribu per kilogram. Begitupula harga ayam potong dari Rp27 ribu per kilogram menjadi Rp30 ribu per kilogram.
Hanya komoditas bawang merah yang turun dari Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp25 ribu per kilogram. Untuk tepung terigu, ternyata masih stabil harganya, yakni Rp6 ribu per kilogram dan tomat dan ucet Rp8 ribu per kilogram.
Pedagang Sembako, Hj Anisa mengatakan, kenaikan harga itu terjadi dari pihak distributor Sembako, sehingga para pedagang menyesuaikan harga agar tidak mengalami kerugian. ‘’Bukan naik, tapi harganya yang ganti. Yang mengatur harga bukan kami, sehingga ketika kami dikasih harga segitu, maka akan kami ikut menaikkan juga. Itu tujuannya kami juga agar memperoleh untung,’’ ujar Hj Anisa kepada Bhirawa di lokasi, Senin (23/5).
Kenaikan harga kebutuhan pokok ini diperkirakan terus terjadi hingga Ramadan dan lebaran nanti. Lantaran pasokan barang dan komoditas semakin berkurang.
‘’Hal semacam ini sudah kayak sebuah tradisi saja. Kami juga mengira ini hanya permainan diatas, semacam memanipulasi. Barang tidak sepenuhnya keluar, sehingga harganya bisa naik. Ini tugasnya Bapak Jokowi, sebagai presiden dalam upaya menstabilkan harga pasar,’’ kata Asifa, pedagang Sembako lainnya.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Pasuruan, Sumarni menyampaikan untuk menekan melonjaknya harga sembako tersebut, pihaknya akan melakukan operasi pasar.
‘’Dalam minggu-minggu ini sebelum Puasa Ramadan, kami akan menggelar Operasi Pasar (OP). Operasi itu bekerja sama dengan Disperindag Jatim,’’ terang Sumarni. [hil]

Rate this article!
Tags: