Harga Telur di Bojonegoro Malah Naik

Salah satu pedagang merancang dipasar kota Bojonegoro. [achmad basir]

Bojonegoro, Bhirawa
Lebaran sudah lewat lebih dari sepekan, namun harga telurjustru menunjukan kenaikan. Di pasar kota Bojonegoro, jenis ayam telur ras dibandrol Rp 22 ribu per kilogram atau naik Rp 2 ribu dibanding saat Idul Fitri.
Pedagang perancang di Pasar Kota, Bojonegoro  Sutrisno, mengungkapkan, normalnya harga   telur ayam ras sama seperti saat Lebaran yakni kisaran Rp 18 ribu – 20 ribu per kilogram. ” Saat ini harga telur naik menjadi Rp 22 ribu per kilogram dari Rp 20 ribu per kilogram disebabkan pasokan telur di daerah setempat berkurang sejak sepekan lalu,” ujar Sutrisno, kemarin (26/7).
Ia menduga naiknya harga komoditi tersebut disebabkan karena stok yang sedikit. “Padahal saat Lebaran harga telur nggak naik, tapi ini setelah lebaran kok malah meningkat. Mungkin karena barangnya habis dipasok saat momen hari raya Idul Fitri kemarin,” ucapnya.
Sutrisno menegaskan, berkurangnya pasokan telur dari daerah penghasil bukan karena faktor banyaknya permintaan telur ke Luar Jawa, tetapi karena ayam petelur di daerah penghasil banyak yang mati diserang penyakit.
“Informasi dari pedagang pemasok yang mengambil telur dari Blitar, juga Kediri, bahwa banyak ayam petelur yang mati,” tegas Sutrisno.
Ia memberikan contoh biasanya memperoleh pasokan telur dari pedagang sekitar  2 kuintal per kilogram, tetapi sekarang berkurang rata-rata hanya sekitar 150 kilogram per hari.
Begitu pula, lanjut dia, produksi ayam petelur lokal, juga dari Tuban dan Lamongan, juga menurun drastis, sehingga pedagang hanya mengandalkan pasokan telur dari Blitar dan Kediri. [bas]

Rate this article!
Tags: