Harga Tembakau Kabupaten Probolinggo Tembus Rp40 Ribu Perkilogram

Tembakau paiton siap jual dengan harga Rp.40.000 perkilo.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Para petani tembakau di Kabupaten Probolinggo boleh bergembira. Pasalnya sejak beberapa pekan terakhir harga tembakau rajangan telah tembus Rp 40.000 per kilogram di tingkat petani. Oleh karenanya diharapkan harga terus naik seiring meningkatnya kualitas tembakau. Tembakau di Kabupaten Probolinggo sudah ada areal tanamnya. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari, Selasa (30/10).
Rencana areal tanam tembakau musim tanam (MT) tahun 2018 seluas 10.774 hektar. “Hinggi saat ini petani tembakau sudah ada yang mulai panen. Memang tahun ini penanaman tembakau tidak serentak. Meskipun demikian, petani merasa sangat bersyukur karena harganya sangat tinggi. Tentu ini menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi para petani tembakau,” katanya.
Kondisi tembakau saat ini cukup bagus karena didukung oleh cuaca. Selain itu, kualitas tembakau juga sangat bagus karena dalam budidaya petani sudah menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) atau budidaya tanaman yang baik sesuai dengan standar yang ditentukan.
“Mulai dari pemilihan benih sehat, bermutu dan bersertifikat; pemupukan tepat waktu dan tepat dosis hingga penanganan pasca panen. Hal inilah yang mampu menghasilkan tembakau yang berkualitas sehingga harganya mampu menembus Rp 40.000 per kilogram di tingkat petani,” jelasnya.
Dalam hal pemasaran petani tembakau sudah tidak tergantung kepada gudang saja. Karena saat ini sudah ada tengkulak yang mengambil langsung hasil panen tembakau petani. Kalau selalu menggantungkan kepada pihak pabrikan, takutnya nanti hasil panen petani tidak diambil.
“Tentunya ini menjadi solusi tatkala over produksi dan terjadi suppy demand (penawaran permintaan) yang tidak seimbang. Dalam hal ini mengantisipasi saat hasil panen petani banyak tidak sampai rugi dan harganya bisa bersaing. Terlebih kualitas dan mutu tembakaunya sudah bagus,” terangnya.
Lebih lanjut Ahmad Hasyim Ashari berharap agar harga tembakau ini stabil dan tidak turun. Dengan harga saat ini petani tembakau sudah bisa mendapatkan untung. Selain itu, gudang-gudang juga bisa memberikan harga yang sepadan dengan kondisi kualitas tembakau petani yang bagus.
“Mudah-mudahan harga tembakau bisa stabil demi meningkatkan kesejahteraan petani tembakau yang ada di Kabupaten Probolinggo. Para petani yang melakukan penanaman tidak sesuai dengan rencana tanam jangan sampai komplain jika ketika panen harganya anjlok dan tidak diambil oleh gudang. Kami sudah menyampaikan bahwa harusnya penanaman itu dimulai Mei 2018 sehingga bulan ini sudah bisa panen,” paparnya.
Naiknya harga tembakau hingga tembus Rp 40.000 per kilogram ini banyak dirasakan para petani tembakau di Kabupaten Probolinggo. Salah satunya Ansori, petani tembakau asal Desa Matekan Kecamatan Besuk. “Alhamdulillah, saat ini harga tembakau cukup tinggi. Semoga bisa stabil dan tidak anjlok sampai Rp 32 ribu. Karena dengan luas lahan banyak yang belum panen, dengan harga segitu tentunya petani sudah rugi. Semoga saja pihak gudang benar-benar bisa memahami kondisi petani tembakau saat ini,” harapnya.
Tetapi walaupun pembelian tembakau sangat bagus, Ansori berharap agar cuaca juga mendukung. Sehingga proses penjemuran tembakau rajangan bisa cepat kering. “Meskipun harganya tinggi tetapi mendung ya sama saja nanti murah karena kualitas tembakaunya kurang bagus. Dari segi pasar untuk saat ini tidak ada kendala asalkan tidak ada permainan harga,” tambahnya. [wap]

Tags: