Foto: ilustrasi
Surabaya, Bhirawa
Masyarakat pengguna transpora kereta api (KA) kini harus merogoh sakunya dalam-dalam, karena kemungkinan harga tiket naik baik untuk KA ekonomi jarak jauh, jarak sedang, dan jarak dekat termasuk lokal. Kenaikan tarif tersebut ditujukan untuk, mengcover seluruh biaya operasional .
Manajer Humas Daop 8 Surabaya, Sumarsono menguraikan kenaikan tersebut telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan Selasa (18/11) kemarin. Sehingga otomatis sebagai perwakilan KAI di Surabaya, Daop 8 ikut menaikkan harga tarif KA.
“ Kami sudah mendengar kabar kenaikan tarif tersebut, tapi hari ini masih menggunakan tarif lama. Karena kami masih harus melakukan rapat intern untuk menetapkan tarif KA kedepannya. Bisa jadi dalam waktu dekat tarif KA akan kami naikkan, karena menunggu keputusan resmi dari Dirjen Perkeretapian,” ujarnya, Rabu (19/11) kemarin di Surabaya.
Sumarsono menambahkan, penetapan tarif baru masih menunggu dan masyarakat yang terlanjur membeli secara online masih dapat menggunakan dengan harga yang lama. Sehingga pelayanan terhadap calon penumpang, masih dapat di prioritaskan.
“ Tadi pagi, saya sempat menonton televisi tentang besaran kenaikan untuk kereta api ekonomi dengan jarak jauh mengalami kenaikan sebesar Rp.13.000, sementara itu kereta api jarak menengah mengalami kenaikan sebesar Rp. 9000, sedangkan kereta api jarak dekat mengalami kenaikan sebesar Rp.3000,”tuturnya.
Ia tidak menampik dengan kenaikan tarif tersebut memang sedikit berpengaruh terhadap moda transportasi beroda besi ini. Tapi dia percaya, bahwa dalam waktu 1-2 minggu kedepan kepercayaan calon penumpang ini akan kembali seperti sedia kala.
“ Setiap moda transportasi apa pun, termasuk kereta api jika BBM naik pasti mengalami penurunan penumpang, tapi saya optimis 1-2 minggu kedepan, kereta api akan kembali seperti hari biasa. Karena masyarakat cepat atau lambat pasti akan memaklumi tentang kenaikan BBM,” terangnya. [wil]
