Hargai Kedelai Melambung, Pengrajin Tahu Terancam Gulung Tikar

Sejumlah pengrajin tahu yang mengaku terancam guling tikar, semenjak naik-nya harga kedelai.

Sejumlah pengrajin tahu yang mengaku terancam guling tikar, semenjak naik-nya harga kedelai.

Tuban, Bhirawa.
Empat hari terakhir, harga kedelai di Kabupaten Tuban mengalami kenaikan hingga mencapai Rp.1000/Kg. Akibatnya  sejumlah pengrajin tahu maupun tempe mengalami penurunan omset dan terancam gulung tikar.
Dari pantauan Bhirawa pada sejumlah lokasi pengrajin tahu tempe di Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Tuban kemarin, Rabu (11/3), harga kedelai saat ini sudah mencapai Rp 8.000/Kg, atau naik Rp 1.000 per-Kg. “Penjualan tempe dan tahu merosot. Sekarang saya Cuma bisa menghabiskan 1,20 kwintal kedelai. Dulu mencapai sampai 18 kwintal,” kata Tri Wulyani, pengrajin tahu tempe.
Dengan naiknya harga kedelai, ia nyaris tidak bisa berproduksi lagi. Sementara dengan harga kedelai Rp 6.000/Kg saja, Tri Mulyani mengaku keuntungan yang didapat sangat minim. “saat ini paling banter hanya mampu memperoleh laba kotor Rp 100 ribu – Rp 200 ribu/hari dari penjualan tempe dan tahu produksinya,” Keluh Tri Mulyani, Rabu (11/3).
Karena mahal-nya hargai kedelai, permintaan pasar juga terus merosot, pembeli lebih memilih komoditi yang lain daripada tahu dan tempe jika harga terpaut tidak terlalu jauh. Para pembeli lebih memilih telor yang mengalami penurunan harga.
Pengrajin tahu tempe di kelurahan lain juga mengaku cemas karena usahanya terancam gulung tikar jika harga kedelai terus naik. Ia hanya bisa berharap pada Pemerintah agar memperlunak kebijakan impor kedelai.”Pemerintah kasih subsidi pada produsen kecil seperti kami ini. Dulu waktu harga kedelai naik disubsidi, sekarang kok tidak ya,” keluh Solikin.
Selama ini para pengrajin tahu tempe itu memang menggunakan kedelai impor dari Tiongkok untuk bahan bakunya. Menurut mereka, kedelai impor lebih menguntungkan lantaran butirannya besar dan lebih putih. Sementara kedelai lokal, selain butirannya kecil juga agak kehitam-hitaman. [hud]

Tags: