Hari AIDS se-Dunia Diwarnai Pembagian Bunga

6-kaki-1Lamongan Bhirawa
Sejumlah pelajar dan Yak Yuk Lamongan membagikan bunga mawar merah di traffic light depan SDN Jetis 3, Lamongan, Senin (1/12). Kegiatan ini juga dilakukan Bupati Fadeli, Sekkab Yuhronur Efendi dan jajarannya.
Wakil Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Lamongan, A Farikh menyebutkan, sebelum pembagian bunga, telah dilaksanakan sosialisasi pencegahan HIV/AIDS di Lapas Klas II B Lamongan akhir Nopember lalu. Pembagian itu dimaksudkan untuk mengingatkan publik untuk aware dengan HIV/AIDS.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Fida Nuraida melalui Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PLP), Bambang Susilo menyebutkan, sejak pertama ditemukan tahun 2002, jumlah penderita HIV/AIDS di Lamongan hingga kini mencapai 703 kasus. Dan terbanyak ditemukan di Kec Lamongan.
Dari sebanyak 703 penderita itu, sejumlah 402 orang masih hidup. Sedangkan 301 orang lainnya telah meninggal dunia. Sedangkan di tahun 2014 saja, sampai dengan 30 Nopember, tercatat sebanyak 103 kasus baru penderita HIV/AIDS. Ke 63 orang diantaranya laki-laki dan 40 lainnya perempuan. Sebanyak 19 orang meninggal dunia dan 84 lainnya masih hidup.
Mahasiswa Sumenep Lakukan Aksi Solidaritas
Sekitar 30 mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep memperingati hari AIDS se-Dunia yang jatuh pada 1 Desember, dengan melakukan aksi solidaritas di Taman Adipura, Sumenep.
Dalam aksinya, selain berorasi secara bergantian, mahasiswa kesehatan itu membawa spanduk dengan tulisan Stop HIV/AIDS dan sejumlah poster bertuliskan Katakan Tidak Pada Seks Bebas,  Setialah Pada Satu Pasangan, dan Hindari Pemakaian Narkotika. Mereka juga memberikan selebaran kepada warga yang melintas di Jl Trunojoyo, Sumenep yang berisi peringatan atas warga terkait bahayanya HIV/AIDS yang disebabkan perilaku seks bebas.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, dr Fatoni memaparkan, sejak tahun 2013-2014, di Kab Sumenep terdeteksi 21 orang yang terjangkit penyakit HIV/AIDS yang tersebar di 27 kecamatan, baik daratan maupun kepulauan. Dari 21 orang penderita, delapan orang meninggal dunia. Lima orang meninggal tahun 2013 dan tiga orang meninggal tahun ini. Sedangkan sisanya masih dalam pantauan.
Dalam Tujuh Tahun, 100 Napi di Lapas Madiun Positif HIV
kurun waktu mulai 2007-2014, sekitar 100 narapidana (Napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Madiun, terdeteksi positif terjangkit HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome).
Kasi Pembinaan Lapas Kelas I Madiun, Romi Novitrion mengatakan, untuk mengetahui secara dini siapa saja yang terjangkit HIV/AIDS, para tahanan/Napi pindahan yang baru masuk ke Lapas Kelas I Madiun, langsung diperiksa di Klinik dalam Lapas. Seperti yang dilakukan petugas Klinik Lapas Senin (1/12). Ratusan tahanan dan Napi, secara sukarela antri di Klinik Lapas untuk diambil sample darahnya. Baik tahanan/Napi perempuan maupun laki-laki.
Usia Produktif di Pasuruan Dominasi Penderita HIV/AIDS
Penderita HIV AIDS di Kab Pasuruan terbanyak didominasi pada usia produktif yakni pada usia 20-29 tahun. Indikasi penyebab utama dari penyakit mematikan itu yakni selain faktor pergaulan dan kurangnya informasi tentang bahaya HIV AIDS juga disebabkan gaya hidup heteroseks. Sedangkan, kasus penderita HIV/AIDS di Kab Pasuruan tahun 1993 hingga Agustus 2014 tercatat sebanyak 807 kasus.
”Totalnya ada 807 kasus sejak tahun 1993 hingga Agustus 2014. Rata-rata yang terdeteksi HIV/AIDS didominasi usia produktif antara usia 20-29 tahun. Untuk sisanya berusia antara 30-39 tahun,” ujar Lies Lidia, Sekretaris KPA Kab Pasuruan, Senin (1/12).
Terinci dari total 807 kasus HIV/AIDS di Kab Pasuruan, 518 diantaranya disebabkan melalui heteroseksual atau berganti-ganti pasangan secara bebas. Jumlah itu terbagi menjadi 475 kasus dari kaum laki-laki dan sisanya yakni 335 kasus dari orang perempuan.
Tak hanya usia produktif, diurutan kedua diwakili pada ibu rumah tangga yang mencapai 111 orang, Pekerja Seks Komersial (PSK) yang berjumlah 136 orang serta sisanya dari masyarakat umum. Sedangkan yang mengalami kematian akibat HIV AIDS mencapai 42 orang.
PMII Nganjuk Longmarch
Peringatan hari HIV/AIDS sedunia Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Nganjuk melakukan long march. Para aktivis mahasiswa itu melakukan sosialisasi terhadap bahaya seks bebas dan virus HIV/AIDS terhadap generasi muda.
Hingga tahun 2014, Kab Nganjuk tercatat ada 537 orang yang positif terinfeksi virus HIV dan sudah 158 orang yang meninggal. Sehingga PMII dengan aksi ini ingin membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran virus HIV/AIDS. Yang paling penting PMII menjelaskan kepada masyarakat tentang bahaya penyebaran penyakit HIV/AIDS  itu. [yit.sul.dar.hil. ris]

Tags: