Hari ini, 42 Perupa Tampilkan Karya Terbaik

pameran-Pemprov Jatim, Bhirawa
Hari ini (18/11), berlokasi di UPT Taman Budaya Jatim Jalan Gentengkali Surabaya terdapat pameran seni rupa yang diikuti 42 perupa yang siap menampilkan karya terbaiknya dengan tema ‘spirit lokalitas’.
Para peserta merupakan para seniman seni rupa yang berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Batu, Malang, Tuban, Lamongan, Mojokerto, Blitar, Pasuruan, Tulungagung, Banyuwangi dan Yogyakarta.
Koordinator Pameran Seni Rupa, Mufi Mubarok MSn mengatakan, pengambilan tema ‘spirit lokalitas’ dikarenakan Jatim sebenarnya mempunyai tema kompleks di daerah dengan ciri khas masintg-masing.
“Karakteristik seniman di masing-masing daerah tentunya mempunyai perbedaan tersendiri. Selanjutnya seluruh seniman tersebut kami rangkum dengan mendata seniman yang masih bergerak dan eksis dan selanjutnya diupayakan adanya percikan-percikan menghidupkan atmosfer dalam berkesenian,” kata Mufi, di Pendapa Taman Budaya Jatim, Senin (17/11).
Karya seni yang ditampilkan di UPT Taman Budaya Jatim tersebut, diantaranya ada karya dua dimensi yaitu lukis  dan grafis, karya tiga dimensi berupa patung, dan karya instalasi. “Dari 162 karya seni yang masuk akhirnya terpilih 42 seniman,” ujarnya.
Diakuinya banyak seniman yang akhirnya eksodus ke daerah lainnya. Adanya kegiatan yang dilakukan saat ini, maka seniman yang eksodus bisa kembali ke daerahnya untuk kembali menggeliatkan kesenian di Jatim.
“Sebenarnya ini juga sekaligus warning, kalau di Jatim membutuhkan pemain atau orang-orang yang mau memberikan sumbangsih kesenian atau seni rupa tetap selalu ada, meskipun selalu menjadi persimpangan di arena poros dunia seni rupa di Indonesia,” katanya.
Terkait dengan Majapahit, Mufi mengharapkan adanya kesadaran dari seniman seni rupa mengingat jaman Majapahit, bahwa kerajaan tersebut berdiri di Jatim dan bukannya diklaim di daerah lain seperti Surakarta.
Sementara, Kepala UPT Taman Budaya Jatim, Sukatno SSn mengatakan, maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan yang merupakan kerjasama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim tersebut ingin mengingat kembali khasanah-khasanah kekayaan kebudayaan personal yang ada di Jatim melalui citraan visual.
Selain itu, ada upaya membangun kembali memori sosio kultural kehidupan lokal masyarakat lampau jawa timur dalam benak masyarakat modern dengan menampilkan ikonik, tanda, bahkan simbol yang telah dilahirkan dalam persepsi saat kini.
Dikatakan Sukatno, kegiatan ini juga diharapkan bisa memperkokoh ikatan para seniman maupun masyarakat dengan tradisi yang baik sebagai dasar berperilaku dalam era modern, melalui visual sebagai bahasa ungkap kebersamaan masyarakat dan upaya memacu tumbuhnya infrastruktur dan suprastruktur seni rupa yang kuat dimulai dari spirit lokalitas untuk memenuhi tanggung jawab dunia seni indonesia.  [rac]

Tags: