Hari Ini, Gubernur dan Peraih Nobel Ekonomi Satu Panggung di Grahadi

Pemprov Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo dan peraih nobel bidang ekonomi tahun 2003, Prof Robert Fry Engle III, hari ini Senin (20/2), akan satu panggung. Mereka berdua akan memberikan paparan seputar ekonomi di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Kejadian langka dan istimewa ini terjadi berkat kerjasama Pemprov Jatim dengan Universtias Airlangga (Unair). Kuliah umum ini mengambil tema ‘The 6th ASEAN Event Series Bridges Dialogues Towards a Culture of Peace’.
“Itu tentu kesempatan yang istimewa karena kedua tokoh tersebut akan saling bertukar pengetahuan yang saat ini lagi tren diperbincangkan yaitu ekonomi,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim, Drs Benny Sampir Wanto MSi, Minggu (19/2).
Menurut Benny, The 6th ASEAN Event Series Bridges bertujuan untuk meningkatkan peran universitas menuju kancah internasional terutama menghadapi persaingan global. Untuk itu, perlu adanya kerjasama, wawasan dengan pihak lain untuk mempersiapkannya. Kegiatan ini, juga penting bagi pemerintah dalam menghadapi tantangan di masa mendatang. Tidak kalah penting juga bagi mahasiswa.
Menurut Benny, dipilihnya Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo, sebagai salah satu pemateri dalam kegiatan ini karena ada alasan khusus. Yakni atas dasar kapasitas intelektual dan keberhasilan memajukan perekonomian Jatim, sehingga mampu bersaing dengan daerah lain serta menjadi salah satu backbone perekonomian Indonesia.
“Misalnya, selama kepemimpinan Pakde Karwo, perekonomian Jatim mengalami peningkatan cukup signifikan. Pada 2015 pertumbuhan ekonomi Jatim sebesar 5,44 persen, meningkat pada 2016 sebesar 5,55 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut, dibarengi dengan penurunan angka inflasi. Pada 2015 inflasi sebesar 3,08 dan mengalami penurunan pada 2016 sebesar 2,74,” katanya.
Kinerja bagus tersebut juga dibarengi dengan besarnya nilai perdagangan Jatim dengan negara-negara di ASEAN. Neraca perdagangan sampai periode Januari Juni tahun 2016 surplus US$ 1.160.526.890.
Selain itu, daya saing Jatim di bidang SDM juga meningkat. Salah satu kunci keberhasilan dalam era global yakni kemampuan SDM dijawab Pemprov Jatim dengan memfokuskan pada pendidikan vokasional, melalui perubahan komposisi SMA dan SMK menjadi 30:70, dari sebelumnya 60:40.
“Selain itu, dalan rangka memberikan pengetahuan vokasi tersebut, Pakde Karwo juga memperbanyak alernatif-alternatif pendidikan vokasional, seperfi penyelenggaraan SMK Mini, BLK Plus dan Poltek D3,” tandasnya. [iib]

Tags: