Hari Ini Jl Manyar – Jl Sembayat Mulai Diaspal

Ir Herlambang, selaku Pejabat Pembuat Komitmen menunjukkan surat pernyataan yang ditandatangani di tengah aksi warga. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Ratusan warga Desa Betoyo, Kec Manyar melakukan aksi unjuk rasa, Rabu (29/3). Mereka menuntut Jalan Nasional Jl Manyar – Jl Sembayat segera diaspal. Sebab, kondisi jalan itu rusak parah meski telah diperbaiki. Selain berlubang, juga berdebu.
Aksi yang dilakukan warga di pertigaan Betoyo itu membuahkan hasil mengembirakan warga. Sebab, seketika itu, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) V, langsung menerjunkan alat beratnya ke lokasi mengerjakan proyek pengaspalan jalan nasional sepenjang 2,4 km itu. ”Hari ini juga langsung saya kerjakan. Kalau tidak, saya siap untuk dipecat,” tegas Ir Herlambang, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek Jl Sembayat – Jl Manyar itu.
Dikatakan Herlambang, sebenarnya pengaspalanan jalan itu mulai dilakukan Senin (27/3) lalu. Karena kondisinya hujan dan volume kendaraan cukup padat, sehingga baru sekarang bisa dimulai. Sesuai perencanaan, ketebalan aspal jalan itu 18 cm. Pengaspalan akan dilakukan tiga tahap. Tahap pertama 8 cm, kedua 6 cm dan terakhir 5 cm.
Pelaksana proyek pengaspalan jalan itu, kata Herlambang, dikerjakan PT Putra Jaya Makmur asal Lamongan selaku pemenang lelang. Sementara anggarannya mencapai sekitar Rp38 miliar dari dana APBN. Anggaran sebesar itu bukan hanya untuk jalan Jl Manyar – Jl Sembayat saja. Tapi,  juga untuk jalan nasional yang ada di daerah lain,  termasuk untuk Surabaya. Untuk Jl Sembayat – Jl Manyar diperkirakan menelan sekitar Rp10 miliar, termasuk untuk peninggian. ”Jadi dana Rp38 M  itu untuk Long Segment bukan Gresik aja. Dan semua yang mengerjakan PT Putra Jaya,” ujar Herlambang.
Sesuai kalender kerja, perkerjaan jalan itu sampai Oktober 2017 mendatang. Pekerjaan jalan itu tak bisa langsung dilakukan pengaspalan. Sebab, setelah sebelumnya ditinggikan sekitar 50 cm, kondisi jalan itu rusak lagi dan berlubang.
Herlambang juga menjelaskan, tak ada sama sekali niat BBPJN V untuk mengulur-ulur proyek Jalan Pantura (Pantai Utara) Manyar itu jika lama tidak segera dilakukan pengaspalan, karena memang menunggu proses lelang. Jalan itu sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PU. Sehingga, Pemkab Gresik tidak bisa disalahkan. ”Perbaikan jalan ini tidak ada kaitannya dengan Pemkab Gresik,” tegas Herlambang.
Kondisi Jl Manyar – Jl Sembayat, memang rusak cukup parah. Bahkan, lebih parah sebelum jalan itu diperbaiki. Setelah ditinggikan sekitar 50 cm, tidak ada tidak lanjut.  Jalan itu biarkan tanpa diaspal. Sehingga jalan itu rusak kembali. Jika hujan berlumpur, sementara jika panas debunya cukup pekat, sampai mengganggu jarak pandang.
Aksi ini merupakan kali kedua yang dilakukan warga. Sebelummya warga juga turun ke jalan menuntut perbaikan jalan itu. Tak lama setelah warga demo, jalan itu langsung diperbaiki dengan ditinggikan. Kali ini juga begitu. Setelah warga turun menuntut segera diakukan pengaspalan, seketika itu juga tuntutan warga itu dikabulkan. ”Kalau nggak didemo, tidak dikerjakan,” kata Nuri, warga Betoyo. [eri]

Tags: