Foto: ilustrasi
Pemprov, Bhirawa
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur melalui UPT Taman Budaya Jawa Timur menyelenggarakan acara Gelar Seni Budaya Daerah Kabupaten Ponorogo dengan tema “Sumirating Cahya Budaya Bumi Wengker”, selama dua hari yaitu Jumat dan Sabtu malam (28-29 Juni).
Kegiatan ini tentunya untuk mempromosikan pariwisata yang ada di Kabupaten Ponorogo tersebut bertempat di Pendopo Jayengrana, UPT Taman Budaya Jawa Timur, Jalan Gentengkali 85 Surabaya. Masyarakat bisa datang melihat pertunjukan seni budaya gratis.
Pergelaran tersebut menyajikan potensi unggulan seni budaya dan pariwisata Kabupaten Ponorogo, berupa sajian seni pertunjukan daerah yang dilengkapi pameran UMKM dan industri kreatif berbasis seni budaya yang menggambarkan ciri khas Kabupaten Ponorogo.
Acara Gelar Seni Budaya Daerah ini diawali Jumat malam dengan sajian berupa Tari “Bale Batur”. Tarian ini menggambarkan proses permufakatan tertinggi dalam upaya melestarikan tradisi Rembug Desa masyarakat lereng Gunung Wilis di desa Ngebel, seiring dengan digelarnya Ringgit Wacucal (Wayang Kulit).
Setelah seremonial pembukaan, dilanjutkan dengan sajian lagu daerah Ponorogo dan gelar Tari Smaratantra yang menceritakan tentang kisah kasih Klana Sewandana dengan Dewi Sanggalangit.
Acara ditutup dengan pergelaran drama tari “Ampak-Ampak Gadingrejo” sebagai pamungkas pergelaran hari pertama. Drama Tari Ampak-ampak Gadingrejo mengisahkan gejolak konflik perebutan kekuasaan dua orang putra mahkota Sultan Mataram.
Sabtu pagi, digelar parade tari dari sanggar tari di lingkup UPT Taman Budaya Jawa Timur dan pergelaran Reyog Ponorogo. Sabtu malam disajikan pertunjukkan kesenian Campursari, Tari Ombyak Suran, Reyog Paket, Tari Mubeng Gumbeng.
Tari Ombyak Suran merupakan bentuk karya tari garapan baru, yang berpijak pada pola tari gaya Ponoragan Jawa Timur mengangkat sebuah geliat dinamika masyarakat Ponorogo, dalam perayaan Grebeg Suro yang sangat terkenal di daerah Ponorogo Jawa Timur.
Tari Mubeng Gumbeng adalah sebuah ritus bersih desa warga Wringinanon, Sambit, Ponorogo dengan kesenian Gong Gumbeng (bambu) sebagai sarana upacara.
Mubeng adalah gerakan berputar sebagai refleksi masyarakat dalam menjaga kesenian dan lingkungan, agar keseimbangan alam tetap lestari. Sebagai pamungkas keseluruhan rangkaian Gelar Seni Budaya Daerah Kabupaten Ponorogo ini digelar seni pertunjukan Guyon Maton dengan judul “Kidung Memanik”. [rac]
