Hari Ini Siswa SD/MI Surabaya Ikuti Tes Calistung

arts-crafts-1Dindik Surabaya, Bhirawa
Tes baca, tulis dan menghitung (Calistung) di Surabaya mulai digelar hari ini, Rabu (13/8). Pada hari pertama ini
Hari  ini , sebanyak 42.804 siswa kelas IV dari 850 SD/MI akan memulai tes dengan materi membaca dan menulis. Sedangkan ujian menghitung akan dilaksanakan pada hari kedua, Kamis(14/8).
Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Eko Prasetyoningsih mengatakan, semua soal-soal yang akan diujikan hari ini telah disiapkan di masing-masing kecamatan. Sekolah akan mengambil soal-soal tersebut pagi hari menjelang ujian dimulai.
“Ini merupakan Tes Kemampuan Dasar (TKD) untuk mempersiapkan siswa SD/MI mulai belajar abstrak. Karena selama di kelas 1-3 mereka hanya belajar hal yang kongkrit saja,” kata Eko saat ditemui di Kantor Dindik Surabaya, Selasa (12/8).
Eko menjelaskan, untuk memulai pelajaran bersifat abstrak, siswa akan kesulitan jika belum benar-benar menguasai materi calistung ini. Sehingga, tes ini dibuat untuk mengukur kemampuan siswa. Jika dinilai masih kurang, maka perlu dilakukan pembinaan intensif.
“Semestinya pembelajaran calistung ini sudah selesai di kelas tiga paling akhir. Kalau ternyata siswa masih belum menguasai, maka harus dicari tahu apa kesulitannya,” tegas Eko.
Apakah dimungkinkan ada remidi bagi siswa yang nilainya rendah? Terkait hal ini, Eko memastikan tidak akan mengulangi tes serupa. Sebab, hasil tes hanya akan menjadi bahan evaluasi sekolah dan guru kelas. Selain itu, tes ini juga tidak akan berpengaruh terhadap kenaikan kelas.
Dalam tes kali ini, siswa diberi waktu selama 90 menit untuk menjawab 40 soal membaca dan menulis. Sedangkan untuk menghitung sebanyak 30 soal dengan waktu yang sama. Untuk soal membaca, siswa akan diminta untuk memahami dan menguraikan maksud bacaan.
“Kita sudah bekerjasama dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk membuat soal-soal calistung ini agar sesuai dengan usia dan kemampuan anak,” tutur perempuan kelahiran Ponorogo ini.
Tidak hanya di Surabaya, TKD calistung juga bakal digelar serentak oleh Dindik Jatim. Pelaksanaanya mulai 15 – 16 Agustus mendatang, atau satu hari setelah tes Calistung di Surabaya berakhir. Berbeda dengan yang diselenggarakan kabupaten/ kota, TKD calistung yang digelar oleh provinsi ini hanya menggunakan sampel saja.
Masing-masing kabupaten/kota ditunjuk dua sekolah SD dan satu MI dalam yang berada dalam satu wilayah kecamatan. “TKD itu kan digelar untuk mengukur ketuntasan belajar mengajar SD/MI kelas rendah atau kelas 1-3. Hasilnya akan dijadikan dasar pemetaan pendidikan. Esensinya sama seperti Ujian Nasional (UN),” kata Nuryanto.
Selain evaluasi siswa, guru kelas tiga SD/MI juga mendapat tes serupa. Soal-soal yang disajikan pun meliputi calistung yang hampir sama dengan milik siswa, namun ditekankan pada bagaimana cara mengajarnya.
“Tahun-tahun sebelumnya, ada beberapa guru yang ternyata nilainya di bawah rata-rata. Ini kita evaluasi dan memberikan ke daerah masing-masing untuk dilakukan follow up,” tutur dia.
Terkait jumlah sampel yang minim, Nuryanto mengakui hal itu belum bisa menjadi representasi suatu daerah. Manurutnya paling tidak ada upaya untuk mengevaluasi ketuntasan belajar kelas rendah. Karena itu dipilih sekolah yang kualitasnya berbeda, yang baik dan rendah. Selain itu daerah juga dipersilahkan membuat TKD calistung sendiri menggandakan soal dan kunci jawaban dengan provinsi. “Semestinya sampelnya harus lebih banyak untuk pemetaan. Tapi dana untuk melaksanakannya yang terbatas,” pungkasnya. [tam]

Tags: