Hari Ini Surabaya Gelar Usek Tanpa POS

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Dindik Surabaya, Bhirawa
Kekhawatiran Kota Surabaya akan menggelar Ujian Sekolah (Usek) tanpa acuan Prosedur Operasional Standar (POS) akhirnya benar. Hari ini, Senin (2/3), menjadi pertama kalinya Usek digelar hanya menggunakan draft POS yang belum disahkan.
Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Surabaya Sudarminto mengatakan, sejak awal Surabaya sudah memutuskan ada atau tidak ada POS, Usek akan tetap digelar pada 2 Maret. Dan saat ini, sudah ada draft POS dari Kemendikbud yang dapat dijadikan acuan. Apalagi Surabaya telah menyiapkan berbagai kebutuhan untuk Usek. Di antaranya ialah kisi-kisi dan soal-soal yang hari ini akan digunakan. “Kewajiban melaksanakan Usek itu mengacu pada PP Nomor 19 Tahun 2005,” tutur Sudarminto saat dihubungi, Minggu (1/3).
Dalam aturan tersebut, disebutkan bahwa proses pembalajaran di sekolah harus diakhiri dengan evaluasi. Sementara POS, menurut Sudarminto hanya mengatur sebatas prosedur pelaksanaannya saja. Dikatakan mantan Kepala SMAN 16 Surabaya itu, antara draft POS dengan persiapan yang selama ini dilakukan tidak jauh berbeda. Perbedaannya hanya untuk Ujian Nasional (UN) yang tidak lagi dijadikan kriteria kelulusan. Sedangkan kelulusan akan ditentukan sekolah melalui Usek dan nilai rapor dengan persentase yang sudah ditentukan.
Persentase kelulusan ini terdapat range, dari nilai rapor semester satu sampai lima (untuk SMA/SMK) mendapat bobot 30 sampai 70 persen. Sedangkan Usek mendapat bobot 50 sampai 70 persen. “Nilai Usek ini juga gabungan dengan ujian praktik. Jadi tidak hanya teori saja,” kata dia.
Sudarminto meyakinkan, pelaksanaan Usek ini tidak disengaja untuk menentang atau mendahului POS. Namun, tanggal pelaksanan Usek ini dipilih karena terdesak waktu penyetoran nilai. Pada 16 Maret mendatang, semua sekolah harus menyetor nilai ke Dindik Surabaya. Kemudian pada 30 April, nilai Usek ini harus dikirim ke provinsi untuk selanjutnya disetor ke pusat. “Di Surabaya ini juga sudah ada satu sekolah yang menggelar menggunakan metode Computer Based Test (CBT) yakni SMAN 18,” tuturnya. Sudarminto memaparkan siswa SMAN/SMKN dan SMAS/SMKS di Surabaya yang akan ikut Usek. Rinaciannya yakni SMAN terdiri dari 22.433 siswa dan SMKN sebanyak 20.429 siswa. Sedangkan, ada 31.134 siswa SMAN swasta dan 35.654 siswa SMK swasta.
Sementara model pengawasan, Sudarminto mengatakan tiap kelas akan diawasi oleh guru silang mata pelajaran. Jadi guru yang mapelnya diujikan hari itu tidak boleh mengawasi. “Kecuali untuk sekolah penggabung. Mereka akan diawasi oleh guru di sekolah yang ditempati menggabung,” tutur dia.
Oleh pihak sekolah, pelaksanaan Usek ini disambut dengan optimistis meski dilakukan tanpa POS. Seperti dikatakan Kepala SMKAN 2 Surabaya Djoko Pratmodjo. Pihaknya mengaku semua persiapan telah dilakukan. POS yang kini masih dalam bentuk draft itu tetap dijadikan acuan. Seperti dalam penentuan jadwal pengawas. “Kita sudah buat jadwal untuk pengawasan Usek bahkan sampai UN CBT juga,” tutur dia. [tam]

Tags: