Hari Ini, Surabaya Terima Piala WTN 2016 di Istana Negara

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Kota Surabaya kembali menorehkan prestasi yang diterima pada awal  2017. Kali ini, Kota Pahlawan yang dipimpin Tri Rismaharini mendapatkan penghargaan di bidang lalu lintas dan angkutan kota. Surabaya mendapatkan penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2016. Piala WTN rencananya akan diserahterimakan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Selasa (31/1) hari ini di Istana Negara.
Terpilihnya Surabaya sebagai penerima Piala WTN 2016 kategori Kota Raya tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP. 588 Tahun 2016 tentang Penerima Penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Tahun 2016. Ini merupakan penerimaan piala WTN ke-21 sejak 1992.
“Kota Surabaya telah dinyatakan lulus pada tahapan penilaian dan dinyatakan sebagai pemenang Piala Wahana Tata Nugraha Tahun 2016 Kategori Kota Raya,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat, Senin (30/1) kemarin.
Menurut Irvan, pencapaian Kota Surabaya dalam Kegiatan Lomba Lalu Lintas dan Angkutan Kota tersebut, tidak lepas dari berbagai program dan inovasi yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Berbagai inovasi yang dilakukan, terbukti mampu mengubah wajah lalu lintas  di Kota Pahlawan menjadi lebih bagus.
Beberapa inovasi di bidang lalu lintas tersebut di antaranya ATCS-ITS. Hingga akhir 2016, sudah terdapat 97 titik ITS. Direncanakan pada 2017 akan ditambahkan 17 titik ITS. Sedangkan untuk kamera CCTV, hingga akhir 2016 sudah terdapat 244 titik Kamera CCTV yang terdiri dari kamera fixed dan kamera surveillance, serta 288 kamera traffic sensor.
Surabaya juga punya Park and Ride. Salah satunya di Mayjend Sungkono yang diresmikan dan dioperasionalkan mulai  9 Januari 2017. Park and Ride ini dapat menampung 69 SRP Mobil dan 244 SRP Sepeda Motor.
Dishub Surabaya dan Pemkot Surabaya berencana akan membangun Park and Ride di delapan lokasi lain.
“Park And Ride ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas yang diakibatkan parkir di tepi jalan umum. Nantinya, Park and Ride ini akan diintegrasikan dengan Angkutan Massal Cepat Kota Surabaya,” jelas Irvan.
Nilai plus lainnya Surabaya memiliki Command Centre atau Ruang Pusat Kendali Kota Surabaya yang dibangun untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat, juga seluruh objek vital di Surabaya dapat dipantau langsung oleh petugas yang berjaga selama 24 jam dengan call center 112. Personel di Command Center terdiri dari beberapa instansi antara lain Dinas Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Perlindungan Masyarakat, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Polrestabes Surabaya.
Selain itu, pedestrian di Surabaya berfungsi tidak hanya sebagai pelengkap jalan yang memenuhi nilai artistik dan estetika, tetapi juga berwawasan lingkungan. Bahkan, pedestrian di Surabaya telah memenuhi standar untuk kaum difabel (penyandang cacat). Hingga akhir 2016, total panjang pedestrian yang telah terbangun sepanjang 47.796 meter. Beberapa SKPD terlibat dalam menjaga fungsi dan kebersihan pedestrian.
Kepadatan lalu lintas di Jalan Ahmad Yani yang berstatus jalan nasional dan akses masuk dan keluar Surabaya, kini juga mulai bisa dikurangi dengan telah terbangunnya Frontage Road Barat dan Timur sepanjang ruas Jl Ahmad Yani.
Pemkot Surabaya juga telah memenangkan dua kali Piala IRSA (Indonesia Road Safety Award) dalam lima pilar kategori kota dengan penduduk diatas satu juta jiwa yaitu pada 2015 dan 2016. IRSA merupakan penghargaan di bidang keselamatan jalan yang diselenggarakan oleh Adira Insurance dan Majalah SWA. Program-program keselamatan transportasi antara lain peningkatan perilaku tertib lalu lintas, peningkatan dan pengawasan kendaraan yang berkeselamatan, manajemen dan rekayasa lalu lintas, pemenuhan jalan yang berkeselamatan, dan penanganan kecelakaan lalu lintas.
Dan yang terbaru, adalah pemasangan 10 titik parkir meter di kawasan Balai Kota Surabaya yang digunakan untuk penerapan parkir zona dan meminimalkan kebocoran PAD Pemkot Surabaya. Konsepnya, pengguna kendaraan yang akan memarkirkan kendaraannya hanya perlu menekan tombol parkir, lalu mendapatkan bukti parkir yang transaksinya akan dilakukan secara elektronik menggunakan e-money.
“Untuk pengaturan lalu lintas, kami juga sudah menyiapkan sarana dan prasarana seperti pita penggaduh (speed trap), rambu batas kecepatan, JPO dilengkapi dengan kamera CCTV, halte dengan konsep green halte, PJU dengan lampu cabang dua (jalan dan pedestrian) serta paku jalan dengan solar cell,” imbuh Irvan. [geh,dre]

Tags: