Hari Ini,Debat Pilkada Surabaya di Kompas TV

3-paslon-surabaya-800x500_cSurabaya, Bhirawa
Debat Publik pasangan calon dalam Pilkada Surabaya bakal digelar mulai  hari ini, Jum’at(30/1). Pada kesempatan pertama ini , masyarakat bisa menyaksikan langsung di Kompas TV salah satu chanel televise local di Surabaya.
Menghadapi debat public pertama ini, kedua pasangan calon sama-sama mengaku sebagai pasangan berpengalaman dalam pemerintahan dan politik. Dikonfirmasi , kedua tim pemenangan, baik Rasiyo-Lucy Kurniasari maupun Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, sama-sama optimistis mampu meyakinkan masyarakat siapa yang layak menjadi pemimpin Kota Surabaya dalam debat publik tersebut.
Ketua Tim Pemenangan Rasiyo-Lucy, Agung Nugroho mengatakan, debat publik pertama akan mengambil tema mamajukan kesejahteraan masyarakat Surabaya dan pelayanan publik. Tema tersebut dianggap sejalan dengan visi-misi calon yang diusung Partai Demokrat dan PAN. “Masalah tersebut sudah menjadi fokus kami sejak pencalonan Paklik Rasiyo dan Ning Lucy, tentu kami siap,” katanya kemarin (29/10).
“Kedua beliau (Paklik Rasiyo-Ning Lucy) sudah sangat mumpuni. Beliau ini bukan orang-orang karbitan, jadi sudah jagonya berpidato untuk memaparkan visi dan misi. Nah, sesuai tagline kan Mbangun Suroboyo teko pinggiran,” Kata Ketua Tim Pemenangan paslon Rasiyo-Lucy, Agung Nugroho saat dikonfirmasi.
Agung menganggap calon petahana mempunyai banyak celah untuk tema tersebut. Dalam berbagai kesempatan Rasiyo-Lucy mengunjungi masyarakat Surabaya, masih banyak disparitas kesejahteraan antara warga di wilayah pusat dengan pinggiran. Termasuk ketersediaan fasilitas publik yang belum merata.
Agung yang juga mantan Komisioner KPU Jatim ini merasa yakin Paklik Rasiyo-Ning Lucy bisa unggul dalam debat kali ini. sebab, menurutnya, dengan tema yang diangkat sudah sesuai tagline pasangan pasangan SeRaSi. “Kesiapannya sudah sejak lama, untuk besok (hari ini, red) hanya menyiapkan terkait batasan waktu saat debat yang telah ditentukan panitia penyelenggara. Jadi, kalau materi tersebut sudah dikuasai semua, yang perlu dimantabkan yakni batasan waktu secara efektif. Intinya biar mengena kepada masyarakat,” jelasnya.
Dirinya juga menambahkan, Kalau Kota Surabaya dikatakan Kota Metropolis tidak ada lagi masyarakat yang merasa dipinggirkan. Menurutnya, masih banyak masyarakat pinggiran Kota Surabaya yang belum tersentuh oleh pemerintah Kota sebelumnya. “Termasuk kesejahteraannya, infrastrukturnya, serta pembangunannya yang belum merata. Ya itu tadi, masih terpusat di tengah kota saja,” pungkasnya.
Oleh karena itu, menurut Agung, dengan adanya Calon Wali Kota yang sudah paham betul jalur birokrasi yakni Paklik Rasiyo dan Ning Lucy di bidang politiknya. “Sudah saatnya Kota Surabaya berbenah. Selain itu, kesejahteraan masyarakat Kota Surabaya juga harus merata. Dan Paklik Rasiyo-Ning Lucy siap merubah Kota Surabaya lebih sejahtera, dengan mbangun Suroboyo teko pinggiran,” tambahnya.
Mantan Komisioner KPU Jatim itu menegaskan, dengan kondisi demikian, Rasiyo-Lucy dalam debat publik hari pertama cukup percaya diri. Apalagi, moderator debat publik dipercaya sangat profesional dan objektif dalam memanajemen debat publik. “Di debat publik itu nanti masyarakat bisa menilai mana calon yang mumpuni dan mampu mensejahterakan rakyat. Tentunya sejahtera bersama Paklik Rasiyo-Ning Lucy,” tuturnya mantap.
Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, H Syaifuddin Zuhri mengatakan, pasangan calon (paslon) nomor urut 2 tidak melakukan persiapan khusus untuk menghadapi debat publik yang akan digelar KPU Surabaya, Jumat (30/10) hari ini.
“Tak ada persiapan khusus. Tentu Bu Risma dan Pak Whisnu sudah siap, karena keduanya calon yang punya konsep, sudah terbukti dan teruji selama memimpin Kota Surabaya periode 2010-2015,” kata Syaifuddin.
Meski sudah berpengalaman memimpin Surabaya, tambah Ipuk, sapaan akrab Syaifuddin Zuhri, ada beberapa masukan yang disampaikan tim pemenangan untuk penajaman data. “Bekal kemampuan Risma-Whisnu juga dipertajam dengan dukungan data terkini dari tim pemenangan,” ungkapnya.
Terkait problematika persoalan kota, pria yang juga Ketua Komisi C DPRD Surabaya ini mengatakan, pasangan calon petahana sudah paham. “Sehingga keduanya tinggal memikirkan kelanjutan program yang sudah dilakukan selama menjabat sebagai wali kota dan wakil wali kota periode kemarin,” ujar dia.
Sekadar diketahui, selama proses Pilkada Surabaya, akan digelar tiga sesi debat publik. Setelah debat publik pertama 30 Oktober, sesi berikutnya akan diselenggarakan pada 6 dan 27 November, dengan tema beda tiap sesi debat. (geh.gat)

Tags: