Hari Kedua Rapid Test di Kota Batu Juga Menyasar Anggota Dewan

Kepala BKPSDM Kota Batu, Siswanto saat mengikuti rapid test yang digelar di Pendopo Balai Kota Batu.

Kota Batu, Bhirawa
Memasuki hari kedua, Selasa (9/6) penyelenggaraan rapid test di Pendopo Balai Kota Batu juga diikuti oleh anggota DPRD Kota setempat.

Dari total 862 yang mengikuti rapid test, belum ditemukan ASN atau anggota Dewan yang kedapatan memiliki hasil reaktif. Kini Dinas Kesehatan sebagai panitia penyelenggara rapid test juga membidik anggota TNI-Polri yang menjadi petugas di posko check point untuk ikut menjalani tes darah ini.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinkes Kota Batu, dr Susan Indahwati bahwa untuk pelaksanaan rapid test hari kedua ini, ada sebanyak 390 orang yang dites darahnya sebagai tindakan awal untuk mengantisipasi adanya penularan covid-19.

“Untuk hari ini (kemarin), selain ASN Kota Batu dan honorer, juga ada 13 anggota dewan yang juga ikut dites. Alhamdulillah semua hasilnya non reaktif,”ujar Susan, Selasa (9/6).

Ia menjelaskan bahwa awalnya rapid test ini akan diselenggarakan selama lima hari, yaitu Senin (8/6) hingga Jumat secara berturut. Namun dari antusiasme yang ingin ikut, direncanakan rapid test ini akan diperpanjang hingga pekan depan.

“Rencananya, rapid test untuk TNI-Polri akan dilaksanakan Selasa (16/6) depan. Selanjutnya untuk Kamis minggu depan akan dilanjutkan dengan rapid test untuk Sekretariat Dewan (Setwan) dan anggota Dewan lain yang hari ini (kemarin) belum datang,” jelas Susan.

Diketahui, Rapid test di pendopo Balai Kota Batu ini sengaja diselenggarakan untuk mengantisipasi agar pelayanan masyarakat (yanmas) Pemkot tetap maksimal. Selain ASN, pelayanan rapid test juga berembang kepada anggota Dewan, dan TNI- Polri.

Karena semua institusi ini bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama dalam menghadapi ancaman penularan covid-19.

Wakil Wali Kota Batu, Ir H Punjul Santoso MM mengatakan jika dalam rapid test ini ada yang hasilnya reaktif maka akan langsung ditindaklanjuti dengan tes swab.

“Jika ada ASN yang terindikasi reaktif terpaksa harus off dulu atau bekerja dari rumah. Apalagi jika ada yang terindikasi positif (covid-19) harus diisolasi dulu hingga sembuh,”ujar Punjul. [nas]

Tags: