Hari Pahlawan, Riwayatmu Kini ?

kuni-chalimahOleh :
Kuni Chalimah
Disciples Monash Institute Semarang serta Mahasiswa UIN Walisongo

Pertempuran Surabaya merupakan sejarah perang antara tentara Indonesia dan Pasukan Britania Raya. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia melawan pasukan asing setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Selain itu, pertempuran ini juga menjadi yang terbesar dan terberat dalam sejarah revolusi nasional Indonesia. Dan pada akhirnya menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
Kemerdekaan Indonesia tidak luput dari jerih payah para pahlawan yang telah berhasil memperjuangkan dan merebutnya dari tangan para penjajah. Mereka mengorbankan jiwa dan raga untuk mengabdi kepada negeri. Darah segar yang keluar dari dirinya merupakan tanda ketulusan hati yang telah menyelamatakan nasib bangsa. Mereka tidak mengharapkan balasan atas apa yang telah dilakukan, melainkan ikhlas lahir dan batin untuk kemerdekakan negeri ini.
Pertempuran demi pertempuran telah mereka lalui dengan rasa semangat yang berkobar-kobar. Mereka rela meninggalkan istri dan anaknya di rumah demi memenuhi niat sucinya untuk menyelamatkan bangsa dan negara Indonesia. Niat suci yang muncul dari diri seorang pahlawan sejati itu merupakan rasa cinta yang tertanam terhadap tanah airnya dan bangsa Indoesia yang tanpa ada keraguan sedikitpun dalam keteguhannya.
“Pahlawan” adalah sebuah kata benda. Secara etimologi kata “pahlawan” berasal dari bahasa Sanskerta “phala”, yang bermakna hasil atau buah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pahlawan berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani.
Dalam bahasa Inggris pahlawan disebut “hero” yang diberi arti satu sosok legendaris dalam mitologi yang dikaruniai kekuatan yang luar biasa, keberanian dan kemampuan, serta diakui sebagai keturunan dewa. Pahlawan adalah sosok yang selalu membela kebenaran dan membela yang lemah.Dalam cerita perwayangan dikenal tokoh Arjuna dari Pandawa dinilai sebagai pahlawan yang membela kebenaran dari kebatilan. Pahlawan juga dipandang sebagai orang yang dikagumi atas hasil tindakannya, serta sifat mulianya, sehingga diakui sebagai contoh dan tauladan.
Pada umumnya pahlawan adalah seseorang yang berbakti kepada masyarakat, negara, bangsa dan atau umat manusia tanpa menyerah dalam mencapai cita-citanya yang mulia, sehingga rela berkorban demi tercapainya tujuan, dengan dilandasi oleh sikap tanpa pamrih pribadi. Seorang pahlawan bangsa yang dengan sepenuh hati mencintai negara bangsanya sehingga rela berkorban demi kelestarian dan kejayaan bangsa negaranya disebut juga sebagai patriot.
Kategori pahlawan pun ada banyak, tergantung dengan prestasi yang disumbangkannya, seperti pahlawan kemanusiaan, pahlawan nasional, pahlawan perintis kemerdekaan, pahlawan revolusi, pahlawan proklamasi, pahlawan iman, pahlawan tanpa tanda jasa, pahlawan kesiangan, dan sebagainya. Demikian pengertian pahlawan dalam berbagai sisi, dapat dijadikan sebagai tolak ukur seseorang dalam berkorban untuk sesuatu yang diinginkannya. Kebanyakan orang pada zaman sekarang ini hanya mementingkan hal-hal yang menyangkut dirinya sendiri tanpa memperdulikan orang lain.
Para pahlawan yang telah gugur dalam peperangan dan pertempuran, mereka tidak serta merta setelah wafat kemudian namanya hilang begitu saja. Namun, nama mereka akan selalu dikenang sepanjang sejarah yang ada melalui pendidikan di sekolah-sekolah dasar maupun lanjutan, bahkan di perguruan tinggi sekalipun. Mereka akan menjadi teladan bagi kita semua dalam berjuang tanpa rasa lelah dan menyerah.
Terlepas dari para pahlawan yang memang sama sekali tidak mengharapkan imbalan dan balasan atas apa yang telah dilakukannya, mereka pun memiliki tujuan yang jelas untuk sebuah tindakan tersebut. Para pahlawan sangat mengharapkan setelah Indonesia merdeka tidak akan ada lagi yang namanya penjajahan ditanah air ini.
Maka dari itu, munculah permasalahan diantara kita sebagai warga negara yang telah menikmati kemerdekaan. Semakin kedepan negara Indonesia semakin kacau saja diakibatkan oleh warga negaranya yang lupa akan tanggung jawab dan kewajibannya. Kita semua sebagai penikmat kemerdekaan mempunyai tugas dan tanggungjawab yang harus kita laksanakan. Kewajiban dan tanggung jawab tersebut harus segera direalisasikan demi mencapai masyarakat Indonesia yang maju dan sejahtera.
Dalam realitas yang ada, negara Indonesia memang telah banyak memunculkan generasi-generasi emas yang siap ditarungkan dengan negara-negara lain dan merupakan sebuah kebanggaan bagi kita semua. Seperti pada perlombaan-perlombaan olahraga, akademik, sains, kesenian, dan lain sebagainya; Indonesia sering mendapat prestasi yang gemilang dan hal itu mampu mengharumkan citra negara Indonesia. Tidak jarang juga pelajar Indonesia yang berhasil dalam menuntut ilmu di negara-negara asing seperti Mesir, Irak, Maroko, Australia, Amerika, dan lain sebagainya. Sebenarnya warga Indonesia memang mempunyai potensi yang bagus dalam hal akademik, sehingga mampu melahirkan pelajar-pelajar yang berkualitas.
Namun, alangkah sedihnya kita jika dihadapkan pada kenyataan yang buruk, seperti permasalahan pada kualitas pemimpin, sistem pemerintahan, serta sistem hukum yang ada di negara Indonesia. Baru-baru ini, kita dihadapkan pada kasus yang berkaitan dengan penistaan al-Quran yang dilakukan oleh saudara Ahok selaku calon Gubernur Kota Jakarta. Kemudian kasus korupsi yang tidak kunjung usai dan tidak ada tindakan lebih lanjut. Belum lagi terdapat tokoh masyarakat yang melakukan penipuan berupa penggandaan uang yang dilakukan oleh saudara Dimas Kanjeng.
Semua fenomena yang terjadi saat ini sangat bertentangan dengan harapan-harapan para pahlawan kita. Apa yang akan kita sampaikan besok ketika dimintai pertanggungjawaban atas tugas kita di dunia? Padahal kita diciptakan oleh Sang Khalik sebagai khalifah fi al-ardl. Kemudian ketika kita bertemu para pahlawan di padang mahsyar, apa yang harus kita laporkan kepada mereka tentang harapan mereka yang belum sepenuhnya kita laksanakan.
Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang sadar akan tugas dan kewajiban bangsa sebaiknya mulai membenahi diri. Kita harus senantiasa mengingat jasa para pahlawan yang telah gugur dalam peperangan. Kita tidak boleh hanya menikmati indahnya kemerdekaan, sedangkan di luar sana banyak negara-negara yang sedang mengincar kekayaan milik Indonesia. Kitaharus menjaganya dan meneruskan perjuangan para pahlawan menuju masyarakat Indonesia yang sejahtera.
Wallahu A’lamu Bi Al-Shawab

                                                                                                                      ———- *** ———-

Rate this article!
Tags: