Hari Pertama Pendaftaran SBMPTN Sepi Peminat

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Meski jumlah siswa yang gagal pada jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) lalu tergolong tinggi, namun jumlah pendaftar melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) belum terlihat signifikan pada hari pertama, Senin (11/5) kemarin.
Di Panlok 50 Surabaya jumlah calon mahasiswa yang mau mendaftar SBMPTN masih sepi. Pada hari pertama kemarin bahkan tidak mencapai angka 50 siswa. Padahal, jumlah pendaftar SBMPTN tahun 2014 lalu mencapai angka 44.853 siswa.
“Mungkin masih mempelajari tata cara pendaftarannya atau siswa yang kemarin gagal di jalur SNMPTN masih syok,” kata Humas Panlok 50 Surabaya Suyatno ditemui di Pusat Humas Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Menurutnya, tata cara pendaftaran tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena itu, bisa dimaklumi jika siswa masih butuh waktu untuk mencermati dan menyiapkan segala keperluan yang akan diperlukan.
Suyatno menjelaskan, langkah pertama pendaftaran SBMPTN tahun ini, siswa harus membuka website www.pendaftaran.sbmptn.or.id untuk mendapatkan Kode Akses Pendaftaran (KAP), PIN dan Kode Pembayaran. Setelah itu, pendaftar membayar pendaftaran SBMPTN di bank sebesar Rp 100 ribu. Usai membayar siswa kembali membuka web pendaftaran untuk mengisi formulir pendaftaran, PTN dan prodi yang dipilih.
Proses pendaftaran ini berbeda dengan 2014 lalu. Tahun lalu peserta melakukan pengisian pendaftaran untuk mendapatkan KAP, PIN dan mengisi data siswa. Akan tetapi, para siswa belum mendapatkan nomor peserta ujian. Peserta baru bisa mendapatkan nomor peserta ujian setelah membayar pendaftaran di bank.
Kendati jumlah pendaftar masih sedikit, Suyatno yakin jika jumlah pendaftar SBMPTN sampai 29 Mei itu akan terus meningkat. Ada beberapa faktor yang membuat jumlah peserta SBMPTN akan meningkat tajam di Panlok 50 ini. Di antaranya biaya pendaftaran yang murah, pendaftar bebas memilih mendaftar lintas jurusan dan lintas PTN, ada juga tambahan sejumlah program studi di PTN seperti di Unesa, UA dan Uinsa. “Yang tidak kalah penting yakni peningkatan jumlah peserta ini lantaran ada UPN yang baru bergabung dalam SBMPTN. Tahun lalu hanya ada lima PTN, tahun ini ada enam PTN,” kata dia.
Suyatno memaparkan, salah satu prodi atau PTN yang dipilih harus ada di panlok tempat mereka ujian. Misalnya, jika mengikuti ujian SBMPTN di Panlok 50 Surabaya, maka siswa harus memilih salah satu prodi atau  PTN yang lokasinya berada di wilayah Panlok 50. “Kalau pilih tiga. Salah satu prodi harus di panlok kita. Dua lainnya bisa ambil di UI atau UGM, terserah mereka,” jelasnya.
Lantaran jumlah peserta yang banyak, panlok langsung membagi tempat ujian pasca siswa mendaftar dan mendapatkan nomor ujian. Rencananya, ada tiga PTN yang dijadikan area ujian sesuai dengan prodi dan PTN yang diambil. Jika siswa mengambil prodi Saintek maka siswa akan mengikut ujian Matematika, Biologi, Kimia dan Fisika di ITS dan UPN. Sedangkan, peserta yang mengambil prodi Soshum akan mengikuti ujia Sosiologi, Sejarah, Geografi dan Ekonomi. “Tempatnya diperkiran di Unesa dan Uinsa. Untuk prodi campuran akan kita tempatkan di Unair,” pungkas dia. [tam]

Tags: