Hari Pertama, UNBK di Bojonegoro Lancar

Salah satu sekolah di Bojonegoro melaksanakan UNBK. [achmad basir]

Bojonegoro, Bhirawa
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jawa Timur wilayah Bojonegoro, Sumiarso memastikan hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Bojonegoro berjalan lancar. Pasalnya, sampai saat ini belum ada laporan terkait adanya hambatan pelaksanaan UN.
“Alhamdulillah, sampai saat ini belum ada laporan dari pengawas maupun dari pihak sekolah,” kata Sumiarso, di ruang kerjanya.
Dia menjelaskan, sampai saat ini pun tidak ada laporan gangguan terkait internet. Bahkan, kata Sumiarso, dari pihak PLN bekerjasama dengan baik untuk melancarkan UN.
“Selama UNBK berlangsung PLN akan selalu komunikasi,” katanya.
Sumiarso berharap, siswa-siswi percaya diri dalam menghadapi ujian dan jangan mudah terjebak akan isu-isu adanya lembar jawaban, karena sistem yang digunakan saat ini sudah disesuaikan dengan teknologi baru yang lebih mempermudah pelajar dalam menjawab soal.
“Kita berharap agar mereka konsentrasi penuh, jangan percaya dengan isu menjebak apalagi ada bocoran, perhatikan juga petunjuk soal,” imbuhnya. Lebih lanjut menurut Sumiarso, ada beberapa sekolah yang menumpang itu dikarenakan ada beberapa kriteria yang belum terpenuhi, seperti belum terakreditasi B atau A, sehingga harus menumpang ke sekolah yang sudah terakreditasi.
“Jadi yang belum terakreditasi harus gabung ke sekolah lain, dan itu tidak masalah,” jelasnya.
Sementara Kepala SMKN 2 Bojonegoro, M. Akhyar mengatakan, untuk UNBK hari pertama bisa dibilang berjalan lancar dan tidak ada gangguan, bahkan semua siswa hadir di hari pertama.
“Selain itu, 28 siswa juga ikut gabung di SMKN 2, yakni dari dua SMK swasta karena belum terakreditasi,” jelas Akhyar.
UNBK tahun ini SMKN 2 menyediakan enam ruang laboratorium komputer, dimana masing-masing berisi 20 hingga 30 unit komputer, dan juga ada cadangan komputer bila nanti ada kendala teknis.
“Semoga UNBK tahun ini yang akan dilaksanakan bisa terus berjalan lancar,” jelas Akhyar.
Terpisah Kepala SMKN 4 Bojonegoro, Edy Yusuf juga mengungkapkan, di SMK yang ia pimpin tahun ini ada satu sekolah swasta yang ikut bergabung untuk UNBK.
“Dulu ada empat sekolah, tahun ini hanya satu dengan jumlah siswa 11 orang,” paparnya. Untuk siswa SMKN 4 tahun ini yang ikut UNBK ada 397 siswa. Untuk fasilitas, sekolah menyediakan lima ruang laboratorium.
Dari total 55 SMK baik negeri maupun swasta yang mengikuti UNBK tahun ini, ada 6 SMK yang menggabung sekolah lain, yaitu SMK Abu Darrin, SMK Islam Bojonegoro, SMK Kesehatan Bojonegoro, SMK Pemuda Taruna, SMK Plus Al Mutamakin dan SMK Plus Al Fath Kepohbaru. [bas]

Tags: