Hari Tani Nasional, Alit Jati Tuntut Penyelesaian Konflik Agraria

Aksi teatrikal sejumlah mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Surabaya yang mengatasnamakan Alit Jati di depan DPRD Jatim, Selasa (26/9). [trie diana/bhirawa]

DPRD Jatim, Bhirawa
Puluhan elemen mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Surabaya yang mengatasnamakan Aliansi Tani Jatim (Alit Jati) menggelar aksi di depan DPRD Jatim. Aksi dilakukan sebagai bentuk untuk peringatan Hari Tani nasional 2017.
Dalam aksi tersebut mereka menyoroti adanya konflik agraria di Jatim di antaranya masalah pembangunan jalan tol Jombang-Solo yang melewati lahan-lahan produktif pertanian yang hingga saat ini belum menemui titik temu.
“Permasalahan agraria lainnya yaitu pembangunan ladang minyak baru di Lamongan yang bermasalah dengan warga. Kami berharap pemerintah segera menyelesaikan persoalan agraria tersebut,”ungkap salah satu koordinator aksi, Mohammad Idham, Selasa (26/9).
Idham mengatakan selain konflik agraria, persoalan lain yang saat ini terjadi adalah alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan fungsi non pertanian lainnya. “Alih fungsi lahan tersebut tentunya tidak bisa diterbitkannya perizinan oleh pemerintah,”ungkapnya.
Alit Jati, kata mahasiswa Unesa ini, melihat pemerintah cenderung melunak menghadapi investor properti yang ingin menjadikan lahan pertanian menjadi perumahan. “Oleh sebab itu kami mengkritisi kebijakan pemerintah yang tak pro rakyat dan lebih cenderung pro investor di sektor pertanian,”tandasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi A Freddy Poernomo yang menemui pengunjuk rasa mengakui jika konflik masalah agraria masih mendominasi laporan yang masuk ke Komisi A. Ini karena permasalahan soal agrarian tidak bisa diselesaikan secara cepat, karena dibutuhkan bukti-bukti materiil. “Memang kami mendesak kepada Kementrian Agraria untuk menyelesaikan masalah ini. Karena memang permasalahan agraria sering rumit karena dapat berbenturan dengan banyak kepentingan,”tegasnya. [cty]

Tags: