Harjalu Ke-759 Sajikan Beragam Acara

15-Adv Senin 15 Desember - Foto 1Lumajang, Bhirawa
Akhir pekan (14 – 15/12/2014) kemarin merupakan waktu yang sibuk  bagi Kabupaten Lumajang. Betapa tidak, meski  akhir pekan sejumlah acara digelar dalam rangkaian  Harjalu (Hari Jadi Lumajang) ke – 759  tahun 2014. Diantaranya, ‘Trail Adventure Puncak B-29’,  Lokakarya Tari Glipang Rodhat dan Jamda penggemar  motor CB.  Wakil Ketua I Panitia Trail Adventure Puncak B-29 Ir Nugroho Dwi Atmoko menyampaikan  kegiatan ini diselenggarakan, Sabtu (13/12/2014), yang dipastikan akan diikuti 1.500 penghobi kegiatan pertualangan bermotor dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Bali. ”Sudah ada konfirmasi dan kesiapan dari puluhan komunitas motor trail adventure dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Bali yang akan hadir di Lumajang,”katanya. Rata-rata mereka tertantang untuk hadir karena rute yang akan dijelajah adalah lereng Gunung Semeru serta berbagai obyek wisata yang ada di Kabupaten Lumajang. Terutama para penghobi olehrga bermotor ekstrem ini rata-rata tertantang untuk menjejaki puncak B-29 di Desa Argosari, Kecamatan Senduro yang saat ini sudah mulai menjadi perhatian wisatawan yang selama ini dijuluki sebagai Desa di Atas Awan dengan panorama yang sangat indah. ”Karena bisa melihat view lautan pasir Bromo dari sisi timur dengan sunset dan sunrisenya, termasuk view Semeru,” paparnya.
Kasatlantas Polres Lumajang AKP Samirin menyampaikan, jajarannya telah melakukan koordinasi dengan Pemkab Lumajang untuk melakukan pengamanan. Yakni dimulai dengan survey lokasi yang kemudian ditindaklanjuti dengan pemetaan dan penetapan upaya pengamanan di titik-titik yang berbahaya. ”Hasilnya, ada sejumlah titik yang berbahaya yang nanti akan kita amankan,”kata Samirin. Yang jelas, pengamanan siap dan tentunya peserta akan dijamin aman selama kegiatan ini berlangsung. Kami telah memploting personel pengamanan untuk kegiatan ini..
Sementara itu Lokakarya Glipang Rodhat, dengan mengumpulkan 21 sanggar tari dari 21 Kecamatan. ”Lokakarya ini sebagai satu rangkaian dengan festival yang akan digelar 20 Desember mendatang,”jelas Heru Prasetyo Adi Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Maju Mandiri (LPM3) Kabupaten Lumajang, penyelenggara Lokakarya. Melalui kegiatan ini, LPM3 berupaya untuk mengelaborasi Tari Glipang Rodhat yang original dengan memberikan sentuhan-sentuhan baru yang bisa menarik animo masyarakat. Sehingga, masyarakat kembali tertarik untuk mempertunjukkan Tari Glipang Rodhat.
Dikatakannya lebih lanjut, Tari glipang Rodhat memiliki 20 gerakan inti yang seluruhnya memiliki filosofi tersendiri. ”Inti dari gerakan-gerakan itu adalah simbolisasi perlawanan, kepatuhan terhadap pemimpin dan masih banyak lainnya,”tambahnya. Yang terpenting adalah, seni Tari Glipang Rodhat itu memiliki filosofi besar sebagai media syiar Islam di jaman kolonialisme dan sebagai media perlawanan. Seni tari ini mulai muncul saat mulai masuknya ajaran Islam ke Lumajang.  Tidak hanya itu saja,akulturasi seni Tari Glipang Rodhat ini juga menggambarkan kerancakan penari yang berkelompok dengan jumlah ganjil dengan uniform atau seragam visualisasi pasukan jaman dulu. ”Itu digambarkan dari topi, baju, celana dan selempangnya,” urainya.
Selain itu, selama kurun waktu dua hari (13 – 14/12/2014) ribuan  penggemar motor CB Se Jawa Timur dan sekitarnya menghadiri   Jamda (Jambore Daerah) di  Kabupaten Lumajang. Berbagai kegiatan digelar mulai kangen-kangenan sampai dengan pagelaran musik.  Acara ini berlangsung di lapangan dan GOR ‘ Wira Bhakti ‘ .  Acara  Jamda CB ini dijadwalkan melakukan tour ke kawasan wisata yang ada di Kabupaten Lumajang. [yat*]

Keterangan Foto : Kesenian Glipang Rodhat.

Rate this article!
Tags: