Harlah Muslimat Tunjukan “Noisy Majority” Cinta Damai

Foto Ilustrasi

Peringatan Harlah Muslimat Nahdlatul Ulama ke-73menunjukan kehadiran mayoritas masyarakat bersuara atau “noisy majority” yang merindukan Islam cinta damai.
Hari ini menunjukkan bahwa masyarakat merindukan Islam cinta damai.
Kehadiran ribuan Muslimat NU menunjukkan kelompok yang selama ini disebut “silent majority”, saat ini sudah tidak diam lagi.
Warga Muslimat NU telah menjadi mayoritas masyarakat bersuara atau noisy majority yang menyuarakan Islam cinta damai.
Kalau ada yang mengatasnamakan umat namun justru mengajarkan ujaran penuh kebencian dan radikalisme maka hari ini menunjukkan bahwa masyarakat merindukan Islam cinta damai.
Ratusan ribu Muslimat NU yang datang dalam Harlah tersebut menunjukkan sebagian besar umat Islam di Indonesia adalah orang yang cinta damai, toleran dan moderat. Bahwa kehadiran ratusan ribu warga Muslimat NU itu sebagai unjuk kekuatan kaum perempuan pendukung calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo. Kalau saya mendukung Jokowi, seorang ibu yang mendukung Jokowi.
Harlah Muslimat Nahdlatul Ulama ke-73 digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Kerja.
Rangkaian acara Harlah Muslimat NU dimulai sejak Minggu dini hari diisi dengan solat tahajud, istighasah, pemecahan rekor MURI Khataman Al Quran dan tari Sufi oleh 999 peserta secara serentak. Dalam acara Harlah tersebut juga dideklarasikan anti-hoaks, fintah dan ghibah yang dipimpin oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa.
Yenni Wahid
Ketua Panitia Pelaksanaan Maulidurrasul dan Harlah Muslimat Nahdlatul Ulama ke-73

Tags: