Kompol Suharsi
Kompol Suharsi
Tidak semua orang bisa terbuka dan mengakui anggota keluarganya menjadi pengidap maupun pecandu narkoba. Padahal dibutuhkan keterbukaan dan kerelaan untuk mengakui dan berusaha untuk menyembuhkan sang pecandu.
“Karena pecandu itu bisa jadi merupakan korban. Jadi perlu kepedulian dan keberanian keluarga untuk melapor ke BNN (Badan Narkotika Nasional),” tutur Kepala BNN Kota Mojokerto Kompol Suharsi, Senin (12/10) kemarin.
“Kita akan membangun jaringan dengan banyak elemen setelah resmi dilantik nanti,” tambah Polwan dengan satu melati di pundak ini.
Kompol Suharsi rencananya akan dilantik Kepala BNN Jatim, Selasa (13/10) pagi ini di pendopo Pemkot Mojokerto.
Suharsi menambahkan, keberadaan BNN kota dipastikan tidak akan berbenturan peran dengan satuan narkoba Polres Mojokerto Kota. “Sat Narkoba lebih menonjolkan penindakan dan pemberantasan, sedangkan kita di BNN Kota lebih pada pencegahan dan menjangkau korban,” tambah ibu tiga anak ini.
Dengan menggandeng keluarga korban, BNN juga menyediakan konseling seorang dokter yang bertindak sebagai asesor. “Kita siap melakukan rehabilitasi pecandu narkoba bekerjasama dengan keluarga pecandu,” imbuh Suharsi seraya menyebutkan BNN kota Mojokerto merupakan BNN ke-15 di kota dan kabupaten di Jatim.
Prioritas lain BNN Kota Mojokerto, menurutnya yakni meminimalisir peredaran narkoba di kalangan pelajar. Analisa sementara, kata Suharsi masih banyak pelajar di Kota Mojokerto yang berpotensi terkena narkoba, “Program jangka pendek kita, membangun networking, salah satunya dengan keluarga pecandu,” tambah istri Kadisnakertrans Kota Mojokerto ini.
Sebagai lembaga yang baru di Kota Mojokerto, Suharsi menyadari BNN memerlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Semakin banyak jaringan yang dibangun, ia memastikan bakal mempermudah tugasnya dalam meredam perkembangan dan peredaran narkoba khususnya di Kota Mojokerto. [kar]
