Harus Mampu Berbahasa Inggris

Mayjen-(TNI)-Agus-KriswantoMayjen (TNI) Agus Kriswanto
Di zaman global seperti ini, semua jajaran dituntut bisa berbahasa Inggris. Itu juga berlaku pada perwira TNI di lingkungan Divisi Infanteri 2 Kostrad, Singosari Malang.
“Kita  sudah melakukan kerjasama dengan The British Institute (TBI) Malang, harapannya ke depan semua perwira mampu bahkan mahir berbahasa Inggris,” kata Panglima Divisi (Pangdiv) Infanteri 2 Kostrad Mayjen (TNI) Agus Kriswanto  usai menandatangani kerjasama dengan The British Institute (TBI) Malang, Rabu (16/4) kemarin.
Menurut dia, pelatihan berbahasa Inggris bagi perwira TNI itu merupakan kesadaran yang tidak bisa terhindarkan. Pasalnya, pada era globalisasi dan informasi ini, Bahasa Inggris sudah menjadi tuntutan dan kebutuhan terutama bagi para perwira TNI  Divisi 2 Infanteri Kostrad. Sebab,  kegiatan yang harus diikuti TNI sebagian besar berlevel internasional.
Meski tidak diwajibkan, dia sangat yakin para perwira anggota TNI Divisi 2 Infanteri Kostrad akan merasa berkewajiban untuk melatih dan mengasah kemampuannya dalam berbahasa Inggris.
Makanya,  kata dia, perlu ada wadah khusus untuk pembelajaran dan pembiasaan bagi perwira anggota TNI Divisi 2 Infanteri Kostrad ini. Dan wadah itu akan disediakan di Markas TNI Divisi 2 Infanteri Kostrad, sedangkan instrukturnya  dari TBI.
“Jadi, nanti kita sifatnya akan mengundang para instruktur dari TBI ini untuk memberikan pelatihan saat jam istirahat.  Bentuknya  formal, tapi santai pada seluruh perwira anggota TNI Divisi 2 Infantri Kostrad. Model pembelajarannya bisa sambil sambil makan siang. Yang penting mereka bisa berbahasa Inggris dengan lancar,”katanya.
Pembelajaran Bahasa Inggris itu, menurutnya akan dilakukan minimal dua kali dalam seminggu. Dia berharap, para perwira bisa memanfaatkan momen dan kesempatan ini sebaik-baiknya. Apalagi, sambungnya setiap anggota TNI di level perwira memiliki banyak  peluang untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang bersifat internasional. Mulai dari kegiatan level Asean, Asia hingga dunia.
Makanya, dia sangat yakin tanpa diinstruksikan, para perwira anggota TNI Divisi 2 Infanteri Kostrad ini akan berebut untuk mengikuti pelatihan Bahasa Inggris, kendati dengan swadaya sendiri. Untuk angkatan pertama ini, peserta dibatasi sebanyak dua kelas. Masing-masing kelas, maksimal sebanyak 15 orang. “Saya berharap proses pembelajaran dan pelatihan berbahasa Inggris itu bisa berjalan efektif. Sehingga hasilnya maksimal, seperti yang diharapkan,” pungkasnya.  [mut]

Rate this article!
Tags: