Bambang Sulistomo
Surabaya, Bhirawa
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 diharapkan menjadi contoh pendidikan politik bagi generasi muda. Meski demikian, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) juga harus menghasilkan pilihan pemimpin yang lahir melalui proses yang terbuka.
Hal ini disampaikan putra pejuang Bung Tomo yaitu Bambang Sulistomo kepada Bhirawa, Selasa (6/3) kemarin. Pada pilkada serentak kali ini, menurut dia, suatu proses politik yang harus bisa menjawab harapan rakyat.”Bahwa pemimpin itu harus punya gagasan-gagasan baru, segar, meyakinkan,” katanya.
Bambang melanjutkan, itu semua lebih penting dari pada kekhawatiran yang tidak beralasan jika pilkada itu tidak damai. “Jangan sampai ada kesan bahwa pemimpin itu merupakan kaki tangan para pemodal raksasa, kaki tangan kekuatan dan golongan politik,” pintanya.
Masyarakat, kata Bambang, butuh pemimpin yang berintegritas, jujur, cerdas dan tahan godaan serta tidak bersedia membeli suara. Sebab, jika sejak awal suara sudah dibeli, maka seorang pemimpin itu akan cenderung menang diatas angin dari rakyatnya. “Dia (Cagub dan Cawagub terpilih, red) akan cenderung bertindak semaunya, karena merasa sudah membeli suara pemilih,” pungkasnya. (geh)
