Hasan Amin Ajak Warga Berdoa di Masjid

Hasan Aminuddin ajak warganya untuk ke masjid pada Tasyakuran Kedatangan Jamaah Haji Kabupaten Probolinggo di Pendopo.

Hasan Aminuddin ajak warganya untuk ke masjid pada Tasyakuran Kedatangan Jamaah Haji Kabupaten Probolinggo di Pendopo.

(Terkait Unjur Rasa Besar-besaran di Jakarta 4 November)
Probolinggo, Bhirawa
Ajakan 4 November untuk demo besar-besaran di Jakarta menuntut diproses hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), diduga telah melakukan penistaan agama, ditanggapi dingin oleh Mustasyar NU Kota Kraksaan dan Kabupaten Probolinggo, Drs. H Hasan Aminuddin M.Si.
Menurut H Hasan Aminuddin, Kamis (3/11) yang digadang-gadang akan maju dalam bursa Pilgub Jatim 2018 ini menilai, bergulirnya isu demo besar-besaran yang akan dilakukan pada hari ini Jumat (4/11), adalah terlalu berlebihan.
Sudah jelas apa langkah yang diambil oleh Prsesiden Joko Widodo dalam mengurai benang kusut terkait isu yang selama ini telah memanas. Dan secara gamblang langkah terbaik telah diambil oleh Presiden Jokowi untuk meredam isu tersebut. Diibaratkannya sebuah api yang jika disimpan panas, jika dibuka terbakar.
“Biarlah itu masalah yang dibuat makhluk Allah, diserahkan pada Allah, dan sepatutnya diselesaikan oleh makhluk Allah di rumah Allah. Namun demikian saya mengapresiasi langkah yang diambil oleh bapak presiden Jokowi yang mendatangi kediaman Prabowo untuk mengurai benang kusut tersebut,” ungkapnya.
Lebih lanjut politisi partai Nasdem, sekaligus anggota DPR RI dari komisi VIII tersebut usai beretemu dengan tim relawannya, usaha presiden Jokowi bersama wakilnya Jusuf Kalla dengan mengundang seluruh tokoh dan pemuka agama ke istana negara. Menunjukkan jika presiden Jokowi sangat serius dan tak ingin membiarkan isu tersebut terus berlarut-larut. “Apalagi isu tersebut menyangkut isu sensitif yang menyinggung agama islam sebagai agama mayoritas di NKRI,” ujarnya.
Selaku Mustasyar NU, mengimbau dan menyampaikan jika apapun yang terjadi pada hari Jumat nanti, di Kabupaten Probolinggo tidak perlu ada demo yang seperti itu. Bahkan dia justru mengajak lebih baik diadakan doa bersama di rumah Allah untuk keselamatan bangsa dan keutuhan NKRI.
“Kita tak perlu ikut serta atau terpengaruh kedalam isu politik yang membawa-bawa nama agama, Lebih baik kita berkumpul dan berdoa bersama di Masjid Bin Aminuddin di Pondok Hati untuk mendoakan keselamatan umat dan keutuhan NKRI,” tandasnya.
Bahkan ketua PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo Muchlis juga mengimbau seluruh warga khususnya keluarga besar NU, untuk tidak terprovokasi dengan ajakan itu. Dia menganjurkan seluruh umat untuk lebih fokus pada kegiatan syiar dan kemasyarakatan yang lebih bermanfaat.
“Mari bentengi diri dengan iman, pondasi ilmu agama yang kuat serta wawasan yang luas, sehingga seluruh warga Kabupaten Probolinggo tidak mudah tercerai berai oleh isu-isu negatif terlebih yang mengatas namakan agama,” katanya.
Muchlis juga menegaskan, Kemurnian Islam harus dijaga dan disyiarkan bukan malah dicampuradukan dengan politik yang ingin memecah belah islam. “Biarkan itu urusannya dia, kita sebagai warga Nahdliyin jangan sampai terpecah belah,” pintanya.
Kepada kader Ansor, dia mendorong untuk mengembangkan potensi diri. Dan PC GP Ansor selaku induk organisasi, akan terus melakukan pendampingan. “Tujuannya agar kader Ansor bisa benar – benar memberi manfaat untuk agama dan masyarakat,” tambahnya. [wap]

Tags: