Hasan Tagih Janji Perbaikan Akses Jalan Bromo

7-FOTO B wap-Jalan menuju G Bromo yang dalam keadaan rusak berat dan   perlu penangananProbolinggo, Bhirawa
Kawasan Gunung Bromo merupakan destinasi wisata internasional, dari tujuh destinasi wisata paling eksotis di Indonesia. Namun, ada sejumlah bagian yang perlu dibenahi, terutama terkait infrastruktur penunjang kawasan wisata tersebut.
Keluhan pengunjung kawasan wisata Gunung Bromo ini rata-rata sama. Seputar ketiadaan lokasi parkir yang terkoordinir dengan baik, rest area di kawasan lautan pasir yang nyaman, dan toilet yang hampir tidak ditemukan di lautan pasir. Kecuali di sekitar pura luhur poten.
“Berkali-kali saya berkunjung ke sini, masalahnya ya cuma itu, tidak ada parkir, toilet, dan rest area. Terutama di lautan pasir. Dikatakannya pula, kondisi jalanan menuju kawasan wisata Bromo juga perlu adanya perbaikan. Sebab, masih banyak ditemui lubang di jalan. Ukuran jalannya pun kurang lebar alias terlalu sempit. Terlebih lagi, jika dua mobil berpapasan, jalan akan tertutup,” kata dia.
Jalanan itu penting, sebagai akses utama menuju kawasan wisata ini. Jika tetap dibiarkan seperti itu, ya sangat disayangkan. Apalagi tiap waktu Bromo makin ramai dikunjungi. Komisi VIII DPR RI, Hasan Aminuddin, Minggu (24/7) mengatakan, pihaknya kini tengah menagih janji pemerintah pusat. Pada masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sempat dijanjikan untuk perbaikan akses jalan menuju Bromo. Termasuk pelebaran jalan.
“Tapi sampai saat ini, tidak ada langkah konkret atas hal itu. Saya pun mendesak Kementerian Pekerjaan Umum, untuk segera menangani hal ini. Kalau bisa Bapak Basuki bisa hadir dan menyaksikan sendiri kondisi di sini,” kata Hasan.
Kawasan Bromo sangat layak dikembangkan menjadi destinasi wisata skala internasional. Akses untuk menjangkaunya pun, sangat mudah, karena wisatawan tidak perlu mendaki pegunungan dengan melintasi hutan belantara menuju puncak. Setiap erupsi, kepulan asap Bromo pun menjadi suguhan istimewa yang sangat indah bagi wisatawan.
Hasan juga mengungkapkan, jika perlu, pihaknya meminta pada pemerintah pusat untuk membangun jalan tol dan Bandara di Kabupaten Probolinggo sebagai sarana untuk mempermudah akses ke Bromo. “Sehingga tamu asing bisa langsung ke Bromo, tanpa harus melalui Bandara Juanda. Selanjutnya, mereka bisa melanjutkan perjalanan wisata ke Bali atau Yogya, melalui Bandara tersebut,” katanya.
Akses jalan menuju kawasan wisata gunung Bromo melalui kecamatan Sukapura, Probolinggo, rusak parah. Sepanjang jalan di desa Wonokerto sampai Ngadisari banyak lubang yang membahayakan pengguna jalan. Drainase yang tidak berfungsi menyebabkan tepi jalan rusak dan berlubang. Jika musim hujan tiba, air hujan akan menggenang ke tengah jalan. Selama ini perbaikan yang dilakukan pemerintah hanya menambal dengan kualitas rendah.
Lebih lanjut dikatakannya, akses menuju wisata Gunung Bromo butuh perbaikan. Aspal jalan menuju tempat wisata sudah banyak yang mengelupas. Kemudian lampu di sepanjang jalan juga masih belum ada. Dengan kondisi ini jalanan di malam hari menjadi gelap gulita karena jalur ke Gunung Bromo menerobos hutan. “Sudah seharusnya diperhatikan sarana dan prasarana penunjang wisata Gunung Bromo. Kami juga melihat, belum dimaksimalkannya air di kawasan ini. Padahal, air di sini sangat-snagat bersih,” ungkapnya.
Bukan hanya sarana dan prasarana, beberapa pengunjung juga mengeluhkan kenyamanan tempat wisata. Di sepanjang jalanan menuju Gunung Bromo banyak kotoran kuda. Hal ini terkait dengan masyarakat sekitar Gunung Bromo yang memanfaatkan kuda untuk mengais rezeki mengantar wisatawan ke kawah Gunung Bromo setelah mobil hartop yang dipakai antar wisatawan dari hotel sampai batas tanjakan yang ditentukan.
“Harusnya kuda yang dipakai transportasi ke Kawah Bromo diberikan penadah kotoran di bokongnya. Dengan begitu, kotoran kuda gak langsung jatuh ke jalanan yang bisa mengotori dan dan mengganggu kenyamanan jalan,” tambahnya. [wap]

Tags: