Hasil Konsultasi Komisi III-Diknas ke Kemendikbud, bakal Terapkan UNBK SD/MI 2019

Komisi III DPRD Kota Mojokerto dan Kepala Diknas saat melakukan konsultasi ke Kemendikbud.

Kota Mojokerto, Bhirawa
Hasil konsultasi Komisi III DPRD Kota Mojokerto bersama Dinas Pendidikan setempat berbuah hasil yang menggembirakan. Kota Mojokerto bakal emenjadi pilot project Ujian Nasional (UN) Sekolah Dasar berbasis komputer. Kalangan Legislatif dan Eksekutif Kota Mojokertl inipun terus berkoordinasi menindaklanjuti hasil konsultasi bersama tersebut.
Kedua lembaga bermitra tersebut menyatakan kesiapannya mengaplikasikan program IT tersebut pada tahun 2019 mendatang.
“Dalam kegiatan konsultasi yang digelar Komisi III bersama pihak Diknas ke Kemendikbud pekan lalu pihak Kemendikbud menerima dengan baik usulan Kota Mojokerto menjadi pilot project ujian SD berbasis komputer itu, ” terang anggota Komisi III DPRD Kota Mojokerto, Yunus Suprayitno, Rabu (15/11).
Dihadapan Kemendikbud, anggota DPRD asal PDI-P ini menyampaikan sejumlah pertimbangan untuk rencana tersebut.
” Mojokerto layak jadi pioneer UN SD berbasis komputer karena jumlah siswa disini tidak terlalu besar yakni sekitar 5.000 siswa. Yang kedua, wilayahnya tidak terlalu besar. Atas dasar itu maka tidak menutup alasan untuk tidak mengadakannya, ” tambah Yunus.
Politisi kawakan ini bahkan menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan program tersebut. “Sebenarnya UN tahun depan sudah bisa dimulai. Namun untuk mematangkannya
maka diusulkan tahun 2019. Sambil memenuhi kebutuhan fisik prasarananya terutama untuk pengadaan laptopnya,” jawabnya.
Sembari berjalan, pihak Diknas akan menyiapkan SDM gurunya. “Kalau ini gol akan disiapkan SDM gurunya. Untuk pengadaan laptop harus dimasukkan dalam APBD berikutnya, karena KUA PPAS 2018 sudah rampung,” tambahnya.
Sementara itu, dilain pihak anggota DPRD Edwin Endra Praja menyatakan kwalitas SDM anak Mojokerto. “Soal kekuatiran gagap teknologi anak SD dalam menggunakan komputer, itu kecil. Soalnya anak sekarang masih kecil sudah suka ke warnet dan pegang smartphone. Jadi untuk SDM anak sekarang jangan diragukan lagi,” tandasnya.
Ia menyebut pelaksanaan dengan sistem komputer jauh lebih efisien dibanding cara manual menggunakan kertas. [adv.kar]

Tags: