Hasil Penelitian Harus Jelaskan Rekomendasi

PenelitianPemprov Jatim, Bhirawa
Badan Penelitian Bangsa (Balitbang) Jatim menginginkan agar penelitian dan pengembangan dari para peneliti harus bisa menghasilkan rekomendasi yang jelas dan terperinci. Hal itu dilakukan agar tindakan dan upaya baik dari stakeholder maupun instansi pemerintah lebih terarah.
Ditegaskan Kepala Balitbang Jatim, Dr Ir Priyo Darmawan MSc, sebab hasil penelitian dari para peneliti yang diseminarkan akan dipertanggung jawabkan baik ke Gubernur dan DPRD Jatim.
“Hasil penelitian seharusnya bisa rigid untuk bisa menggerakkan instansi yang terkait untuk turut bergerak bersama merealisasikan hasil rekomendasi yang diiringi juknis yang jelas,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Balitbang Jatim menggelar seminar hasil penelitian yang kali ini dari Bidang Kemasyarakatan. Ada beberapa hasil penelitian yang dipaparkan baik dari peneliti Balitbang yang juga bekerjasama dengan lembaga penelitian beberapa Perguruan Tinggi.
Peneliti asal Pusat Inkubator Bisnis dan Layanan Masyarakat Unibraw, Dr Ir Imam Santoso MSc  memaparkan hasil penelitian mengenai respon masyarakat kawasan hutan tentang budidaya porang dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
Sekedar diketahui, Tanaman Porang adalah tanaman daerah tropis yang termasuk family iles-iles. Tanaman ini mempunyai umbi yang kandungan Glucomanan-nya cukup tinggi. “Potensi produksi porang di Jawa Timur cukup bagus. Manfaatnya banyak sekali terutama untuk industri dan kesehatan, hal ini terutama karena kandungan zat Glucomanan yang ada di dalamnya,” katanya.
Adapun manfaat umbi Porang adalah sebagai berikut: Bahan lem, Juli, Mie, Conyaku / tahu, Felem, Perekat tablet, Pembungkus kapsul, dan Penguat kertas. “Banyak negara yang melirik porang. Memang porang berpotensi untuk di ekspor. Seperti ke Jepang dan China,” katanya.
Namun, untuk mendorong produksi porang lebih besar lagi, maka diharapkan ada intervensi pemerintah terhadap perbankan memberikan pinjaman lunak pada masyarakat penanam porang. “Saat ini mereka terjebak dalam untuk menjual porang ke tengkulak.
Padahal jika diberikan pinjaman dengan bunga murah, sebab untuk bisa mengganti memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ketika hasil porangnya terjual, maka pinjaman bisa dilunasi,” katanya.
Selain itu kelompok petani harus diberikan teknologi untuk bisa mengolah porang tersebut secara mikro serta kemudahan penanaman dengan lahan yang lebih luas lagi. “Kalau melalui industri besar, maka dikhawatirkan bahan bakunya  tidak memenuhi target,” ujarnya.
Sedangkan pemaparan penelitian dari Dr Ir Noor Susianto MSc PHd dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unibraw membahas hasil penelitian mengenai Kajian Pemberdayaan Petani melalui Pendayagunaan Hasil Olahan Jagung di Jatim.
Menurut Noor, banyak ragam jenis Jagung yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat. “Sementara jika bapaknya bekerja menanam jagung, maka ibunya bisa memanfaatkan hasil panen jagung untuk dibuat kue dan lainnya untuk bisa menambah kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Disisi lain, terdapat materi hasil penelitian yang dipaparkan peneliti UIN Sunan Ampel Surabaya yaitu ‘Kajian Model Penumbuhkembangkam Rasa Kebangsaan dan Kerentanan Sosial di Jatim’ dan juga ‘Kajian Model Perlindungan Hukum Terhadap Kebijakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin di Jatim’.  [rac]

Tags: