Hasil Penelusuran IKMPB, Petugas Keamanan Pasar Induk Dinilai Arogan pada Pedagang

Aktivitas pedagang Pasar Induk Kabupaten Bondowoso, Kamis (28/1) (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Dari hasil penulusuran Aktivis mahasiswa yang tergabung dalam IKMPB (Ikatan Keluarga Mahasiswa Pergerakan Bondowoso) menyebutkan bahwa beberapa pedagang di Pasar Induk Bondowoso mendapatkan perlakuan kasar dari petugas.

Hal itu terungkap setelah pedagang pasar sore pasar induk Bondowoso dan aktivis mahasiswa melakukan audiensi dengan Komisi II DPRD Bondowoso pada, Kamis (28/1) kemarin. Terkait nasib pedagang pasar sore yang sampai saat ini belum mendapatkan solusi.

Dimana polemik pedagang pasar sore di Pasar Induk Bondowoso bukan hanya persoalan relokasi semata. Namun pada belakangan ini ditambah dengan adanya pengakuan dari pedagang yang mendapatkan perlakuan kasar dari petugas keamanan pasar.

Sebagaimana informasi yang berhasil dihimpun, Pemerintah Kabupaten mengangkat pensiunan TNI untuk dijadikan keamanan pasar untuk seluruh pasar di Bondowoso dan ditugaskan oleh bupati dan wakil bupati langsung.

Presiden IKMPB, Wildan Geza Yudhistira mengatakan, berdasarkan hasil pengumpulan data aktivis, keamanan pasar juga tak segan-segan melakukan tindakan kekerasan.

“Padahal Polsus (polisi khusus) itu hanya sebagai penjaga dan keamanan pasar, namun terkesan selalu menggunakan cara kekerasan,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil investigasi mahasiswa ke pedagang, keamanan pasar juga pernah melakukan perampasan telepon android milik pembeli saat mendokumentasikan penertiban pedagang buah.

Pihaknya pun sangat menyayangkan tindakan arogan keamanan terhadap pedagang yang terkadang selalu menggunakan cara-cara kekerasan, seperti merampas lapak pedagang sore.

“Kami mempertanyakan pola rekrutmen Polsus pasar yang terkadang tindakannya terkesan seperti preman,” katanya.

Pihaknya berencana akan melakukan audiensi kedua jika hasil audiensi pertama tak bisa menampung aspirasi pedagang pasar sore.

“Setelah audiensi kedua kalinya masih belum ada solusi, maka kami akan melakukan aksi ke Diskoperindag dan ke Bupati Bondowoso,” tandasnya.

Sementara itu, saat dihubungi melalui sambungan telepon guna konfirmasi, Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) Pasar Induk Bondowoso, Didik Muriyanto dan mantri pasar, Hasan Basri tak memberikan jawaban. [san]

Tags: