Hasil Perankingan PPDB Lambat Ditampilkan

Andik Sanjaya (berseragam TNI) menunjukkan bukti pendaftaran anaknya pada petugas di cabang Dinas Pendidikan Surabaya lantaran tidak tercantum dalam perangkingan sementara, Senin (3/7). [adit hananta utama]

Persaingan Masuk SMA/SMK Masih Longgar
Dindik Jatim, Bhirawa
Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA/SMK negeri di Jatim mulai berlangsung sejak, Senin (3/7) pukul 00.00. Antusiasme masyarakat untuk mengunjungi laman pppdbjatim.net pun terlihat cukup signifikan. Sayang, kondisi ini justru membuat performa laman resmi PPDB Jatim menjadi berkurang.
Hal itu khususnya terjadi pada menu perangkingan sementara. Menu ini memang cukup krusial karena seluruh pendaftar mau pun yang masih menunggu akan terus memantau persaingan berdasar rentang nilai Ujian Nasional (UN). Akibatnya, pendaftar pun harus bersabar menunggu hasil perangkingan hingga berjam-jam lamanya. Tidak hanya itu, tampilan hasil perangkingan sementara juga harus ditutup berulang kali lantaran adanya sinkronisasi.
Seperti yang dialami Andik Sanjaya, wali murid yang hendak mendaftarkan puteranya di SMAN 20 dan SMAN 14 Surabaya ini harus bersabar karena data pendaftaran puteranya tidak masuk dalam sistem perangkingan. Andik pun lantas melapor ke cabang Dinas Pendidikan Surabaya setelah menunggu update sistem lebih dari dua jam.
“Daftarnya pukul 11.30, tapi sampai sekarang (kemarin) pukul 14.00 belum juga ada namanya. Padahal kalau melihat rentang nilai minimal dan maksimal masih bisa lolos,” tutur anggota TNI AL berpangkat mayor tersebut.
Hal serupa juga diakui wali murid dari wilayah Gubeng, Retno Puswadhani. Pihaknya mengungkapkan sengaja mendaftar pada pukul 00.30 untuk mengantisipasi gangguan server. Meskipun nilai anaknya yang merupakan alumnus SMPN 1 Surabaya cukup tinggi, tetapi dirinya masih memantau perkembangan rangking teman-teman anaknya. “Sempat ngecek rangking sebelum jam 12 itu nggak bisa, lama sekali, sampai saya coba lagi pukul 14.00 baru bisa,” jelasnya.
Menurut Retno, anaknya sebenarnya memiliki prestasi yang bisa dijadikan peluang masuk jalur prestasi. Hanya saja, dengan nilai 371,5 Retno berharap bisa memberikan peluang bagi pendaftar di jalur prestasi yang nilainya rendah. Sebab, berdasarkan pengalaman , anaknya akan aman dengan nilai tersebut jika memilih SMAN 5.  “Anak saya memilih SMAN 5, pilihan keduanya dalam zona di SMAN 4. Padahal biasanya Gubeng ini masuk Surabaya timur atau pusat.  Sekarang malah masuk utara yang lokasinya jauh-jauh,” tegasnya.
Berdasar pantauan di posko PPDB Jatim, statistik pengunjung laman PPDB Jatim hari pertama memang cukup tinggi. Dalam satu detik, jumlah pengakses tertinggi bisa mencapai 25 ribu pengunjung secara bersamaan. Jumlah pendaftar yang telah masuk tercatat mencapai 155.601 siswa hingga pukul 14.00 kemarin. Kendati demikian, tingginya pengakses tidak sebanding lurus dengan tingkat persaingan yang tampak di sekolah. Tak terkecuali di sekolah favorit di Surabaya.
Misalnya saja di SMAN 5 Surabaya, dari total pagu yang tersedia sebanyak 271 kursi, hingga pukul 18.00 kemarin baru 201 pendaftar yang memilih sebagai pilihan pertama dan 14 pendaftar pilihan kedua. Persaingan semakin longgar terjadi di SMA komplek lainnya. Yakni di SMAN 1 Surabaya yang hanya dipilih 41 pendaftar pilihan pertama dan 11 pendaftar pilihan kedua. Sedangkan SMAN 2 Surabaya baru dipilih 77 pendaftar pilihan pertama dan 28 pendaftar pilihan kedua.
Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Ema Sumiarti menjelaskan, hari pertama PPDB SMA/SMK secara umum berjalan lancar. Hanya saja, cara kerja sistem sengaja diatur untuk mengontrol jumlah pengakses. Khususnya pengunjung yang terus menerus memantau laman PPDB.
“Karena itu muncul tampilan sinkronisasi sementara. Untuk memberi kesempatan pengunjung lain masuk lebih mudah. Itu namanya pembagian beban,” terang Ema. Hal itu juga yang menyebabkan terjadinya keterlambatan pada tampilan hasil perangkingan sementara.
Tim ahli PPDB Jatim Yudi Purwananto mengatakan, jumlah pengakses laman dan pendaftar yang masuk memang belum sebanding. Sebagian besar masih memantau perkembangan persaingan di tiap sekolah. Karena itu, diperkirakan pengunjung laman PPDB Jatim diperkirakan akan naik signifikan di saat-saat menjelang penutupan. “Kami harus mengantisipasi. Dibutuhkan kapasitas server dua kali lipat dari saat hari terakhir pendaftaran,” kata Yudi.
Sementara itu, Kepala Dindik Jatim  Saiful Rachman mengimbau agar masyarakat tidak menunggu pendaftaran di saat-saat terakhir. Pertimbangan utama yang seharusnya digunakan ialah mendaftar di sekolah sesuai zonasi yang ada. Saat ini, tren pendaftar diakuinya telah terjadi pergeseran tidak hanya terpusat di sekolah favorit saja.
“Memang siswa dari luar zona juga punya peluang yang sama. Jadi persaingannya akan tetap ketat meski daftar di zona sendiri. Karena itu, biar masyarakat yang menilai sendiri,” pungkas Saiful. [tam]

Rate this article!
Tags: