Hasil Sidak, Masih Ditemukan Mamin Rusak

Bupati dan Wakilnya, serta Ka Dinkes meneliti Mamin yang masa kedaluarsanya hampir habis. [achmad suprayogi/bhirawa]

Bupati dan Wakilnya, serta Ka Dinkes meneliti Mamin yang masa kedaluarsanya hampir habis. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Untuk mengontrol penjualan Mamin (Makanan dan Minuman) kemasan dan Parcel Lebaran, di beberapa tempat swalayan telah dilakukan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah SH MHum didampingi Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, serta Ketua DPRD Sidoarjo, Sulamul Hadi Nurmawan dan jajaran SKPD terkait, pada Rabu (22/6) kemarin.
Dalam Insepksi mendadak (Sidak) ditemukan beberapa produk yang dinilai Tim Koordinasi Pengawasan dan Pembinaan Makanan, Minuman, Obat dan Kosmetik (TKP2MOK) Pemkab Sidoarjo menyalahi aturan. Diantaranya kemasan pesok dan makanan tanpa label dari BPOM.
”Ada produk roti kering yang memang kemasan luarnya pesok, meski tetap bisa dikonsumsi karena produk roti itu ada kemasan pembungkusnya,” tutur Bupati Saiful.
Sidak dilakukan di Ramayana Mall, Hero Supermarket dan Giant Sun City. Diharapkan Bupati Saiful Ilah agar masyarakat bisa lebih waspada saat berbelanja kebutuhan Lebaran. ”Kami beri himbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada saat akan membeli kebutuhan Lebaran, utamanya dalam bentuk Parcel,”  himbaunya.
Namun dari hasil penelurusan seluruhnya, masyarakat dituntut harus lebih jeli, lebih cerdas dan lebih hati-hati dalam memilih makanan. Utamanya makanan ringan, krupuk yang banyak zat pewarna serta makanan jenis premen susu.
Kondisi ini terlihat saat rombongan Bupati, Wakil Bupati, Ketua Dewan beserta jajaran SKPD Sidoarjo terkait, melakukan Sidak Mamin (Makanan dan Minuman) beberapa toko swalayan.
Hasilnya, masih saja ditemukan makanan ringan krupuk yang pewarnaanya cukup pekat, diduga kuat sangat mengandung zat kimia rhodamin. Juga makanan yang disukai anak-anak jenis premen yang tanpa keterangan jelas, tanpa tanggal kedaluarsa, terutama premen susu produksi luar negeri.
Ketika petugas dari Dinas Kesehatan membuka permen itu, ternyata kondisinya sangat mengering dan mengeras. ”Kalau premen susu kondisinya tidak mengeras, ini dimungkinkan banyak campuran, bahkan kedaluarsa,” jelas Endang Safitri dari Dinas Kesehatan yang mengecek langsung permen itu.
Bupati Saiful Ilah juga menekankan kepada pemilik agar makanan yang kedaluarsa atau yang rusak ditarik saja. Dan tidak dijual karena sangat merugikan masyarakat. Jadi masyarakat harus cerdas dalam membeli makanan, dicek dulu dan ditelili sebelum membeli.
”Kalau mengandung zat kimia juga sangat membahayakan terhadap kesehatan manusia. Maka saya berharap dicabut saja, jangan dijual kepada masyarakat luas,” harap Bupati Saiful Ilah. [ach]

Tags: