Hasil Swab Dua Kali Negatif, Empat Orang Sembuh dari Covid-19 di Kabupaten Probolinggo

Pasien sembuh dari covid 19 di kabupaten Probolinggo.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo merilis hingga Jum’at 19/6/2020 malam, jumlah orang yang dinyatakan sembuh dari Corona Virus Disease (Covid-19) di Kabupaten Probolinggo kembali bertambah 4 (empat) orang.
Juru Bicara Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto, Sabtu 20/6/2020 mengatakan hingga saat ini, total orang yang sembuh dari Covid-19 di Kabupaten Probolinggo sudah mencapai 111 orang atau setara dengan 89,52% dari total kasus positif Covid-19 sebanyak 124 orang.
“Empat orang terkonfirmasi positif Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh ini berasal dari dua klaster yang berbeda. Yakni, Klaster Pemudik dan Klaster Pasar,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo ini.
Menurut Anang, untuk Klaster Pemudik adalah laki-laki berusia 51 tahun dari Desa Krejengan Kecamatan Krejengan yang merupakan pemudik dari Besuki dan perempuan berusia 33 tahun dari Desa Sumberkatimoho Kecamatan Krejengan yang memiliki kontak erat dengan pemudik.
Selanjutnya Klaster Pasar adalah laki-laki berusia 62 tahun dari Desa Sumberdawe Kecamatan Maron yang merupakan pedagang di Pasar Maron dan perempuan berusia 40 tahun dari Desa Sumberanyar Kecamatan Paiton yang memiliki kontak erat di Pasar Paiton.
“Alhamdulillah, ke-4 orang ini kondisinya bagus dan sehat semua. Mereka dinyatakan sembuh karena hasil swabnya dua kali negatif. Mereka sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. Selanjutnya mereka tetap harus melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing selama 14 hari dengan terus menerapkan protokol kesehatan,” jelasnya.
Anang menerangkan hasil swab ke-4 orang yang sudah sembuh ini keluar hari ini dari TCM (Tes Cepat Molekuler) di RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan BBLK Surabaya. “Untuk penyakit lain dari ke-4 orang ini tidak ada dan mereka sudah sehat wal afiat karena mereka masuk dalam OTG (Orang Tanpa Gejala). Setelah dinyatakan sembuh tetap sesuai dengan prosedur mereka harus melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing selama 14 hari,” terangnya.
Seperti biasanya Anang selalu mengingatkan mereka yang sudah sembuh untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dimanapun mereka berada, seperti memakai masker, jaga jarak, cuci tangan sesering mungkin serta tidak keluar rumah apabila tidak perlu. Karena mereka masih berpotensi untuk terinfeksi kembali.
“Untuk sumber penularannya dari Klaster Pemudik dan Klaster Pasar ini tidak jelas. Karena baik Klaster Pemudik maupun Klaster Pasar merupakan penularan horizontal yang tidak jelas dari mana sumber penularannya,” tuturnya.
Hingga Jum’at 19/6/202) malam, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten Probolinggo kembali bertambah sebanyak 2 (dua) orang. Dengan demikian, total PDP saat ini mencapai 70 orang dengan keterangan 6 orang masih diawasi, 43 orang selesai diawasi dan 21 orang meninggal dunia, lanjut Anang.
“Tambahan 2 PDP baru ini berasal dari Desa Jorongan Kecamatan Leces dan Desa Kebonagung Kecamatan Kraksaan,” kata Juru Bicara Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto.
Anang menegaskan, untuk dari Desa Jorongan Kecamatan Leces ini adalah perempuan berusia 45 tahun yang memiliki keluhan panas, gangguan pencernaan dan ada pneumoli. Sementara yang dari Desa Kebonagung Kecamatan Kraksaan adalah perempuan berusia 26 tahun dengan keluhan panas, ada pnuemoli dan kurang darah. “Karena keluhan tersebut, maka kedua orang ini oleh dokter yang menangani langsung dimasukkan dalam kategori PDP (Pasien Dalam Pengawasan),” jelasnya.
Anang menerangkan kondisi keduanya saat ini masih diobservasi di RSUD Tongas untuk diobati keluhan-keluhannya serta akan dilakukan pemeriksaan swab untuk mengetahui penyakit yang sebenarnya apakah karena dugaan Covid-19 atau karena penyakit infeksi lainnya. “Harapan kami yang bersangkutan bisa segera pulih dan bukan sakit karena dugaan Covid-19,” tambahnya.(Wap)

Tags: