Hasil Tes Psiko Terlambat, Belum Ada Caleg Mendaftar ke KPUD Situbondo

Marwoto (tengah) bersama aparat kepolisian dalam salah satu acara di Kantor KPUD Situbondo baru baru ini. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Masa pendaftaran calon anggota legislatif Kabupaten Situbondo hingga Rabu (11/7) kemarin belum ada satu pun calon yang mendaftar ke Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Situbondo. Padahal masa pendaftaran caleg tinggal 5 hari lagi hingga ditutup 17 Juli mendatang.
Sepinya pendaftaran caleg ini kabarnya dipicu oleh kendala persyaratan administrasi, terutama terkait tes psikotes atau tes kesehatan rohani para caleg.
Informasi yang berhasil dihimpun Bhirawa menyebutkan, setiap caleg yang mengikuti tes kejiwaan tidak bisa langsung mendapatkan hasil dan harus menunggu dalam waktu tertentu. Itu pun jika hasilnya dinyatakan lolos, karena ada beberapa caleg harus melakukan tes ulang.
Lambannya caleg mendapatkan hasil tes kesehatan rohani tersebut, disebabkan karena di Rumah Sakit Umum Abdoer Rahem Situbondo, tidak memiliki dokter spesialis jiwa sendiri melainkan masih menunggu dokter spesialis dari Rumah Sakit Kusnadi Bondowoso.
Salah satu caleg yang enggan namanya disebutkan mengakui tak punya pilihan lain, karena persyaratan kesehatan rohani harus dari Rumah Sakit milik Pemerintah. Bahkan hingga kemarin, para caleg masih melakukan psikotes di Rumah Sakit Umur Abdoer Rahem Situbondo.
Padahal kabarnya, hasil tes baru bisa diambil tujuh hari kemudian. “Itu artinya akan banyak caleg terancam tidak bisa merampungkan berkas pendaftarannya secara tepat waktu. Itu karena pendaftaran akan ditutup lima hari lagi,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua KPUD Situbondo, Marwoto, menandaskan, sejak 10 hari pendaftaran dibuka belum ada parpol yang mendaftarkan calegnya. Menurut ketentuan, kata Marwoto, pendaftaran caleg 2019 dilakukan oleh partai politik masing-masing.
Marwoto menambahkan, pendeknya sisa masa pendaftaran caleg telah diantisipasi oleh KPUD dengan melakukan persiapan sejak dini. “Misalnya saja ada partai politik mendaftar secara bersamaan pada hari terakhir. Maka KPUD sudah melakukan simulasi, dengan memberlakukan sistem nomor antrian,” beber Marwoto.
Disisi lain, lambannya hasil tes psikotes di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoer Rahem Situbondo, mendapatkan respon dari DPRD Situbondo. Bahkan DPRD Situbondo berjanji akan segera mengevaluasi sistem pelayanan tes psiko di RSU milik Pemkab Situbondo tersebut. Wakil Ketua DPRD Situbondo, Zeiniye, mengaku prihatin dengan kondisi tersebut karena hingga kini Rumah Sakit Umum Abdoer Rahem Situbondo belum memiliki dokter spesialis jiwa sendiri.
“Untuk ujian psikotes itu bisa dilakukan di Rumah Sakit Umum Abdoer Rahem sendiri, namun jika hasilnya harus menunggu dokter specialis dari Rumah Sakit Bondowoso, patut dipertanyakan,” tegas politisi perempuan asal PPP itu.
Masih kata Zeiniye, dirinya mendapat informasi penyebab utama lamanya menunggu hasil psikotes hingga 5-6 hari. Zeiniye menyayangkan, kelengkapan fasilitas Rumah Sakit Umum Abdoer Rahem yang sudah bagus, ternyata belum dilengkapi ketersediaan dokter yang memadai.
Dengan banyaknya keluhan pelayanan psikotes ini, akunya, akan menjadi bahan evaluasi DPRD beberapa hari kedepan. “Idealnya Rumah Sakit Abdoer Rahem ini sudah memiliki dokter spesialis jiwa sendiri. Sebab kedepan, persyaratan kesehatan rohani atau hasil tes kejiwaan, akan menjadi persyaratan kelengkapan administrasi untuk kebutuhan pekerjaan dan penerimaan CPNS di Situbondo,”terang Zeiniye.
Wanita yang juga Ketua DPC PPP Situbondo menuturkan, kejadian yang dialami para caleg saat ini, kedepan jangan sampai terulang lagi. Pasalnya, kata mantan Ketua DPRD Situbondo itu, sesuai ketentuan, tes psiko harus dilakukan di rumah sakit milik pemerintah. “Khusus di Situbondo RSU milik pemerintah yang melayani tes kejiwaan hanya di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoer Rahem itu,” pungkas Zeiniye. [awi]

Tags: