Hasil UN Turun, Kacabdin Gelar Evaluasi

Kacabdin Wilayah Sidoarjo Sukariyantho saat melakukan evaluasi bersama-sama Kasek SMA, kemarin.

Sidoarjo, Bhirawa
Ranking nilai UN 2019 tingkat SMA Kabupaten Sidoarjo yang selama ini selalu masuk 10 besar se Jatim, namun kali ini turun drastis, tidak masuk 10 besar. Melihat kondisi tersebut, Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Sidoarjo bersama para kepala sekolah langsung melakukan evaluasi.
Kacabdin Pendidikan Wilayah Sidoarjo Dr Sukariyantho, M.Si mengatakan kalau evaluasi ini dilakukan agar capaian anak-anak bisa lebih bagus lagi. Yang dilakukan mengoreksi sesuatu yang kurang. Sehingga kalau ada anak-anak yang nilainya rendah, tentunya harus mencari bahan evaluasi dari seluruh stake holder yang ada di sekolah itu. “Dengan begitu, akan bisa meningkatkan kualitasnya. Kita koreksi saja, apakah yang kurang metodologinya, apakah pola pelayanannya kepada anak-anak, termasuk mencari solusi bagaimana bila anak-anak menemukan kesulitan-kesulitan,” jelas Sukariyantho, kemarin (15/5).
Dari hasil itu, diharapkan dalam pendampingan-pendampingannya akan menemukan formulasi yang lebih baik. Jadi membiasakan evaluasi itu sangat penting, karena basisnya bagaimana anak-anak ini selalu meningkat pengetahuannya, setelah diukur berdasarkan hasil evaluasi itu.
Menurutnya, sekolah yang baik itu harus bisa berbagi menyamaratakan terhadap sekolah di sekitarnya, termasuk Sub Rayon dan sekolah rujukan juga harus bersinergi kepada anggotanya.
“Agar tidak menjadi menara gading, tetapi bisa bagus bersama-sama, baik itu mengenai ilmu pengetahuan maupun SDM nya,” harap Sukariyantho.
Kasek Smamda Wigatiningsih selaku Ketua Sub Rayon mengaku sudah melaksanakan program-program kebersamaan kepada anggotanya. Karena pihaknya mempunyai tanggungjawab moral saling berbagi kelebihan yang ada di sekolah. Kelebihan itu berupa sarana dan prasarana, juga sumber daya manusia saling kerjasama, supaya sekolah-sekolah yang ada di Sidoarjo bisa bergerak maju bersama.
“Kami juga ditunjuk menjadi sekolah rujukan yang membawahi 6 sekolah di sekitar juga sudah dilakukan untuk berbagi. Ketika ada kegiatan workshop tentang peningkatan kualitas, anggota subrayon selalu kami undang,” jelas Wigatiningsih.
Hal yang sama juga dijelaskan Ketua MKKS SMA Swasta Sidoarjo Soekarno bahwa sekolah zanasi dan sekolah rujukan itu harus selalu bisa mengimbaskan ke sekolah yang lain.
“Belajar bersama, sharing untuk saling mengejar ketertinggalan, dan itu sudah kami lakukan. Kedapan akan kami lakukan lebih intens lagi, semoga sekolah yang tertinggal itu bisa terus meningkat yang lebih baik lagi,” ujar Soekarno selaku Kasek SMA Antartika Sidoarjo. [ach]

Tags: