Hasil UTBK Perlu Kajian, PTN Gunakan Tes Internal Jalur Mandiri

Prof Nasih

Masih Ada yang Tetap Gunakan Hasil UTBK
Surabaya, Bhirawa
Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBk) yang digunakan untuk pendafaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) rupanya tidak menjadi dasar penilaian untuk seleksi jalur mandiri di Universitas Airlangga (Unair). Pasalnya, penerapan UTBK sendiri dianggap masih perlu banyak kajian karena baru pertama kali diterapkan.
Dikatakan Rektor Unair, Prof Nasih jika pihaknya masih ingin melihat hasil tes UTBK. Sebab, untuk tes UTBK sendiri baru pertama kali dilakukan dan berbeda dengan tes SBMPTN yang sudah dipahami PTN sejak lama.
“Kami ingin tahu dulu hasil tesnya. Karena kami agak khawatir dengan mekanisme SBMPTN yang baru,”ungkap dia.
Sebab, sambung dia, jika Unair tetap menggunakan hasil tes UTBK peluang untuk diserbu mahasiswa dari Jakarta dan Jogjakarta yang nilainya bagus akan terbuka lebar. Sehingga mungkinkan hal itu akan menyingkirkan putra daerah.
Dengan demikian, Prof Nasih menegaskan jika pihaknya ingin memberi kesempatan pada putra daerah. Khususnya di Surabaya dan Jawa Timur untuk bisa mengikuti tes seleksi mandiri di Unair.
“Kalau pakai pegangan nilai UTBK yang sudah diketahui, anak-anak top yang tahu nilainya nggak bisa masuk UI misalnya, mereka bisa geser sampai Jatim sini,”terang dia.
Pendaftaran jalur mandiri ini dibuka pada 10 Juni hingga 10 Juli, sementara tes jalur mandiri dilaksanakan pada 14 Juli 2019.
Penerapan tes internal untuk jalur Mandiri ) juga akan di terapkan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Sebab, saat ini pihak Unesa belum mempertimbangkan nilai UTBK untuk masuk jalur mandiri. Sehingga untuk jalur mandiri, di Unesa akan terbagi menjadi dua jenis. Yakni, SPMB mandiri regular dan SPMB mandiri khusus. Bedanya, jika tes regular akan memuat materi umum kelompok Saintek dan Soshum, sementara SPMB Khusus sesuai dengan seleksi di masing-masing jalur.
“Kami ada tiga jalur SPMB mandiri khusus seperti jalur Pesantren, jalur Tahfidz Quran dan jalur prestasi Musabawah Tilawatil Quran (MTQ) dan ketiganya mempunyai mekanisme tes yang berbeda. Misalnya MTQ akan di tes kitab kuning dan akan diberikan beasiswa oleh Unesa. setidaknya UKT gratis. Begitupun dua jalur lain juga akan diberikan beasiswa dan bebas UKT (Uang Kuliah Tunggal). Dari jalur ini kami akan mengambil 100 orang saja,”jelas Koordinator Humas SNMPTN-SBMPTN Unesa, Vinda Maya.
Berbeda dengan Unair dan Unesa, Institute Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) justru akan mematangkan seleksi jalur mandirinya secara online. Diungkapkan Direktur Akademik ITS, Siti Machmudah, terkait seleksi penerimaan calon mahasiswa baru jalur mandiri tidak memerlukan ujian tulis seperti tahun lalu yang hanya menggunakan nilai tes SBMPTN.
“Seleksi akan didasarkan pada nilai yang diperoleh dalam hasil UTBK tahun 2019 kelompok ujian Saintek dan Soshum,”papar dia.
Sementara untuk jalur peminatan seperti program studi Desain Produk Industri, Desain Komunikasi Visual dan Desain Interio Fakultas Arsitektur, Desai dan Perencanaan (FADP) yang sebelumnya menggunakan tes tambahan, tahun ini hanya diminta untuk mengunggah portofolio. “Tidak ada tes menggambar yang biasanya wajib untuk beberapa prodi agar lebih efisien,”pungkas dia.
Pendaftaran jalur mandiri ITS ini dimulai 18 Juni sampai 12 Juli 2019 secara online melalui website ITS. Hasil seleksi penerimaan calon mahasiswa baru ITS melalui PKM akan diumumkan pada tanggal 18 Juli 2019. [ina]

Tags: