Haus Berprestasi dan Tak Cepat Berpuas Diri

Rahmad Adi Mulyono

Rahmad Adi Mulyono
Tekad kuat mengukir prestasi ditunjukkan Rahmad Adi Mulyono. Mahasiswa Manajemen Bisnis Universitas Muhammdiyah (UM) Surabaya ini, terhitung sudah mengoleksi 15 medali. Dua medali diantaranya diraih dari kompetisi World Youth Championship ARCO Italia pada 26 – 31 Agustus 2019 dan Southeast Asia Sport Climbing Festival pada 23 – 28 Oktober 2019.
Prestasi itu tidak luput dari konsistensinya dalam menekuni olah raga panjat tebing sejak duduk dibangku SD. Adi sapaan akrabnya begitu tertarik dengan olah raga ekstrem ini. Karena itulah, di awal keputusannya menjadi atlet panjat tebing, meski sempat ditentang kedua orang tuanya. Tak cukup hanya itu, saat baru mengikuti latihan panjat tebing selama satu bulan, dia juga tidak bisa mengikuti kejuaraan panjat tebing pertamanya. Selain karena terlambat datang, orang tuanya pun tak mau untuk mengantarkannya
“Tapi saya terus mencoba, dan membuktikkan diri kalau memang saya serius dengan olah raga (panjat tebing) ini. Untuk mencapai prestasi yang saya inginkan. Akhirnya, orang tua luluh dan saya didukung sampai sekarang,” ujar dia.
Tiga tahun berselang, ketika ia duduk dibangku kelas III SMP, Adi sukses meraih prestasi pertamanya di Kejuaraan Pustacab Kota Surabaya dan mendapatkan medali emas. Dan terakhir mendapatkan juara tiga kategori Speed World record di kejuaraan IFSC World Youth Championship ARCO Italia. Kejuaraan ini juga menjadi capaian terbesarnya selama dia mengikuti kejuaraan panjat tebing.
“Saya suka olah raga ini karena memang menantang adrenalin dan mental. Juga memang ini keinginan saya untuk menjadi atlet panjat tebing,” papar mahasiswa semester I ini.
Kendati begitu, Adi juga pernah mengalami pengalaman yang tidak enak. Yakni saat dia latihan menjelang kejuaraan panjat tebing. Seminggu sebelumnya angkel kakinya masuk ke matras. Alhasil, dia tidak bisa memberikan yang terbaik karena cidera yang dialaminya.
“Ya memang karena kesalahan sendiri ya. Kurang berhati – hati dan terlalu over saat latihan,” imbuh Adi yang kini tergabung di Puslatda Jatim ini.
Selama bertanding, pemuda kelahiran Surabaya, 31 Oktober 2000 ini tak pernah mentargetkan juara. Dia hanya berusaha untuk memberikan penampilan yang terbaik dan maksimal. ”Jangan pernah berpuas diri dengan apa yang dicapai. Harus haus prestasi dan ingat target,” kata Adi, menirukan pesan pelatihnya.
Kini, anak ketiga dari empat bersaudara ini pun tengah mempersiapkan diri diajang Olimpiade 2024 di Paris, Series World Cup 2020 dan Asian Championship. ”Harapan terdepan adalah pengen menyanyikan lagu Indonesia Raya di negara orang,” tegasnya. [ina]

Tags: