Hearing Pedagang Pasar dengan Dewan Ricuh

Hearing antara pedagang Pasar Peterongan dengan Komisi B DPRD Jombang dan Dinas Perdagangan Jombang yang sempat kisruh, sejumlah pedagang ‘Walk Out’ dari forum, Rabu siang (27/12). [Arif Yulianto]

Jombang, Bhirawa
Hearing yang dilakukan oleh Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang dengan puluhan pedagang Pasar Peterongan yang didampingi oleh Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ), Rabu (27/12), berujung ricuh.
Hearing yang diagendakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Pasar Peterongan ini berjalan kurang mulus dan terkesan kisruh dengan adanya adu mulut dari beberapa pihak.
Kisruhnya hearing berawal saat pedagang yang didampingi oleh FRMJ tidak sepakat karena adanya kelompok pedagang lain yang hadir di forum tersebut.Terjadi protes dari pihak pedagang yang didampingi oleh FRMJ sehingga suasana hearing menjadi tegang berujung keluarnya pihak pedagang yang di dampingi FRMJ.
Ketua FRMJ ,Joko Fattah Rochim, mengaku kecewa dengan agenda hearing antara pedagang yang di dampinginya dengan pihak Dinas Perdagangan Jombang serta Komisi B DPRD Jombang.
Ia merasa diadu domba dengan pihak pedagang lain dalam hearing tersebut. Padahal menurutnya, dalam undangan hearing tidak tertera pedagang lain selain yang ia dampingi.
“Kami sangat menyayangkan sikap Kepala Dinas (Perdagangan) yang terkesan mengadu domba antar pedagang. Makanya kami memilih keluar dan mundur saat hearing,”kata Fattah kepada sejumlah wartawan.
Fattah bersama sejumlah pedagang pasar Peterongan berencana akan membawa permasalahan pasar Peterongan tersebut ke ranah hukum. “Kami akan melanjutkan ke jalur hukum dengan melaporkan ke Polres Jombang. Termasuk jika ada penyimpangan harus diproses hukum,”tandas Fattah.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Jombang, Masduqi Zakaria saat di konfirmasi terkait hal ini mengatakan, pihaknya memang mengundang paguyuban pedagang yang ada di pasar Peterongan dengan tujuan agar informasi yang tersampaikan tidak terpotong.
“Saya tidak mau informasi ini sepihak, makanya saya mengajak paguyuban pedagang di pasar Peterongan untuk ikut hadir guna menjelaskan permasalahan yang ada di pasar untuk dijelaskan ke Ketua Komisi B,”jelas Masduqi.
Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Jombang, Rochmad Abidin menngatakan, pihaknya sempat memberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya secara bergantian, tetapi tidak bisa meredam situasi tegang yang dalam hearing.
“Saya sempat menawarkan untuk bergantian menyampaikan aspirasi. Teman-teman menyampaikan aspirasinya dulu, sedangkan teman-teman yang dibawa oleh Dinas keluar dulu. Prinsipnya yang jelas DPRD Jombang menginginkan permasalahan pasar Peterongan harus selesai,”papar Rohmad Abidin.
Anggota Komisi B yang lain, Novita Eki Wardani menegaskan pihaknya akan segera mengagendakan untuk melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Pasar Peterongan Kabupaten Jombang dalam waktu dekat untuk menyelesaikan masalah yang ada di pasar tersebut.
“Kami akan segera melakukan Sidak ke Pasar Peterongan. Hal ini harus segera selesai agar pedagang bisa berjualan kembali,” pungkas Eki. [rif]

Tags: