Hearing PPDI dan AKD Berlangsung Panas

Hearing PPDI dan AKD Berlangsung PanasGresik, Bhirawa
Hearing Komisi A DPRD Gresik dengan Asosiasi Kepala Desa (AKD) serta Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berlangsung panas. Pasalnya AKD merasa tersinggung karena diduga melakukan pungutan. Pada saat mengeluarkan SK penyesuaian perpanjangan sehingga minta PPDI menunjukan bukti.
Dari pantauan yang dihimpun, awalnya hearing berlangsung lancar. Namun, setelah perwakilan PPDI membeberkan adanya laporan tarikan hingga Rp500 ribu per tahun untuk mendapatkan SK. Anggota AKD tersentak kaget, wajah meraka yang mulanya biasa menjadi memerah karena amarah. Hearing sontak saja menjadi tegang dan masing-masing pihak saling mempertahankan argumenya. Untuk meredakan itu akhirnya rapat dihentikan.
Menurut Ketua PPDI Gresik, Siswadi, laporan dari Korcam PPDI Benjeng, Duduk dan Cerme adanya tarikan itu. Hingga kini masih ada 50% perangkat desa, yang belum mendapatkan SK penyesuaian sesuai dengan Perbup Nomor 9 tahun 2015. Ini lantaran ada beberapa kepala desa, yang sedikit lamban dalam mengeluarkan SK. Namun, ada beberapa yang cepat dalam mengeluarkan SK itu.
Penjelasan PPDI Gresik itu langsung dibantah Ketua AKD Gresik, Kristono. Bahkan AKD menuding PPDI menyebarkan fitnah dan meminta untuk menunjukkan buktinya. ”Jangan ngomong sembarang dong, tunjukan data adanya tarikan itu. Kalau memang ada kepala desa yang melakukan penarikan silahkan dilaporkan, kami juga siap untuk mengambil tindakan terhadap para pelaku,” katanya dengan nada tinggi.
Senada dikatakan Kepala Desa Cangkir, Driyorejo Karmono, isu itu disebarkan orang-orang yang tak suka dengan kedudukan kepala desa. Itu digunakan untuk membuat resah kepala desa sudah berbuat baik. ”Kalau ada buktikan, jangan asal bicara,” ujarnya.
Sementara Wakil Ketua Komisi A DPRD Gresik, Bambang Adi Pranoto, melihat situasi hearing tak kondusif lagi. Langsung menghentikanya, supaya tak terjadi hal buruk. Dan kejadian itu menurutnya, hanya kesalahpahaman antara AKD dan PPDI. Selanjutnya rapat akan diagendakan lagi beberapa hari kedepan. [kim]

Tags: