Heboh Pemberian Hibah Museum SBY, Saluran Air Butuh Biaya Rp2,5 Miliar

Museum SBY-ANI

Pacitan, Bhirawa
Bupati Pacitan Indartato buka suara terkait dana hibah diduga bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) yang diberikan kepada Yudhoyono Foundation untuk Museum SBY. Tudingan pemberian dana hibah itu pertama kali muncul dalam sebuah unggahan di media sosial.
Dalam unggahan itu disebut dalam APBD Kabupaten Pacitan 2021, terdapat anggaran hibah sebesar Rp 9 miliar untuk Yudhoyono Foundation. Unggahan itu viral dibahas warganet.
Indartato menjelaskan, Pemkab Pacitan pernah mengusulkan dana bantuan pembangunan Museum dan Galeri SBY-ANI kepada Pemprov Jatim.
“Jadi, pada bulan Februari 2020 itu kan peletakan batu pertama Museum SBY. Habis itu, saya usulkan pada Ibu Gubernur Khofifah, bahwa untuk salurannya kan belum dibangun, salurannya sebagian lewat museum dan sebagian lagi di luar museum. Nah, mengusulkan waktu itu juga buat masjid,” katanya saat dikonfirmasi Bhirawa, Rabu (17/2).
“Untuk saluran air Rp 2,5 miliar usulannya. Nah, itu kan oleh PU lebih baik supaya tidak banjir. Kalau APBD pacitan tidak mungkin bantu karena APBD Pacitan Rp 1,7 triliun,” tambahnya.
Indartato melanjutkan bahwa untuk PAK Provinsi keluar dan dibantu Rp 9 miliar karena datangnya akhir tahun 2020 dinilai berisiko. “Kan bahaya, akhirnya kami minta persetujuan di Provinsi dimasukkan APBD 2021. Tapi sampai hari ini belum dicairkan,” terangnya.
Dijelaskan dia, usulan pembangunan museum itu mendapat dukungan dari Pemprov Jatim. Kabupaten Pacitan, kata Indartato, telah menerima dana yang disebut sebagai bantuan keuangan khusus (BKK) dari Pemprov Jatim pada 9 Desember 2020.
Setelah itu, Pemkab Pacitan memasukkan dana itu ke dalam APBD Pacitan 2021. Menurut Indartato, dukungan dari Pemprov Jatim bukan tanpa sebab. Museum itu diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor pariwisata di Kabupaten Pacitan. “Itu kan kebaikan Provinsi untuk masa depan Pacitan. Artinya, kalau museum jadi, tempat wisata otomatis tambah,” jelasnya.
Indartarto menjelaskan, dana itu belum diserahkan untuk pembangunan museum karena masalah administrasi. “Keluarnya sesuai dengan peraturan Pemprov Jatim. Dan sampai hari ini uangnya belum diserahkan,” terang Indartato.
Sebelumnya, Partai Demokrat memastikan bahwa BKK senilai Rp9 miliar melalui Yudhoyono Foundation bukan permintaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dana hibah itu murni bantuan dari Pemprov Jatim untuk pembangunan Museum SBY. “Pak SBY tidak pernah meminta, jadi ini murni (bantuan),” tegas Bendahara Umum DPP Partai Demokrat, Renville Antonio saat ditemui di Surabaya, Selasa (16/2).
Renville menjelaskan, dana hibah itu tidak menyalahi sehingga boleh dicairkan. Mengingat pembangunan Museum SBY hanya bertujuan untuk meningkatkan daya tarik pariwisata di Pacitan.
“Museum ini bukan museum biasa. Museum ini cukup baik, besar, lengkap, dan nanti bisa menjadi destinasi wisata pendidikan, juga wisata yang lain. Bahwa (Museum ini menggambarkan) bagaimana kepemimpinan presiden ke-6 (SBY),” paparnya.
Renville mengaku dana bantuan bukan kali pertama dilakukan untuk menyiapkan bangunan monumental. Apalagi dana itu untuk membantu yayasan, dan bertujuan untuk mengenang kemimpinan Presiden SBY. “Sama seperti zamannya, mungkin (Presiden) Gus Dur waktu di Jombang,” tutur mantan Anggota DPRD Jatim.
Renville menceritakan, dana hibah untuk Museum SBY di Pacitan berawal dari inisiatif Gubernur Jatim periode 2014-2019, Soekarwo. Hanya saja, ketika itu masa bakti Soekarwo habis karena sudah dua periode.
Dengan begitu, peletakan batu pertama dilakukan oleh Gubernur berikutnya yakni Khofifah Indar Parawansa. “Tapi itu inisiatif Gubernur Pakdhe Karwo. Jadi ya kita terima kasih. Waktu itu Bu Gubernur (Khofifah) waktu peletakan batu pertama (hadir) dan memberi apresiasi,” terangnya.
Renville mempertanyakan warganet yang tiba-tiba membahas Museum SBY usai Presiden Jokowi mengunjungi Pacitan untuk meresmikan Bendungan Tukul, pada Minggu 14 Februari 2021. Mengingat Museum SBY di Pacitan sudah sejak lama direncanakan. “Jadi itu, saya juga heran, ramai-ramai itu. Apalagi ramai-ramai itu dipas-paskan kedatangan Pak Presiden (Jokowi),” ungkap Renville.
Museum dan Galeri SBY-ANI dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektare di Jalan Lintas Selatan, Kelurahan Ploso, Pacitan. Luas total bangunan museum sekitar 7.500 meter persegi. [geh]

Tags: