Heineken Gelar Kompetisi Bartender Terbaik Kelas Dunia

Heineken Global Mencari Bartender Terbaik Dunia. [m ali/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Merek bir premium dunia, Heineken, kembali menggelar Heineken Global Bartender Competition 2018. Kompetisi ini merupakan ajang pencarian bartender terbaik dunia dalam hal menyajikan draught beer Heineken yang sempurna. Selain produk yang memiliki kualitas tinggi, kualitas draught beer juga berada di tangan seorang bartender pada saat menyajikannya kepada konsumen.
Hal ini tentu tidak mudah, karena diperlukan passion, keahlian, dan kualitas untuk menyajikan segelas bir yang sempurna.
Selama lebih dari 150 tahun, Heineken selalu berkomitmen untuk menghadirkan bir premium kelas dunia. Mulai dari pemilihan baku hingga segelas bir di tangan konsumen, semua tahapan tersebut selalu melalui pengawasan mutu yang ketat.
“Kualitas terbaik merupakan jantung dari bisnis Heineken, inilah yang mendasari kami mengadakan ajang pencarian Heineken Global Bartender Competition 2018,” ungkap Mariska van Drooge, Marketing Director PT Multi Bintang Indonesia Niaga, Rabu (9/5) kemarin.
Lebih jauh Mariska menjelaskan, babak final Heineken Global Bartender Competition 2018, telah berlangsung di Jakarta Rabu lalu (8/5). “Kenapa begitu perhatian terhadap bartender, Mariska menambahkan, peran bartender sangat penting untuk memastikan bir dengan kualitas terbaik sampai ke tangan konsumen.
Dalam Heineken Global Bartender Competition 2018, masing-masing bartender akan mempertunjukkan keahlian mereka dalam melakukan Heineken Star Serve, metode penyajian bir yang sempurna. “Dalam menyajikan draught beer yang sempurna, setiap bartender harus melakukan lima langkah penyajian Heineken Star Serve: Rinse, Pour, Skim, Check, dan Serve,” kata Erik Tackenkamp, Global Draught Master Heineken,” menambahkan.
Lebih lanjut, Erik menjelaskan, Rinse adalah teknik mencuci gelas, Pour adalah teknik menuang bir dengan posisi kemiringan gelas 45 derajat, Skim adalah teknik meratakan busa, Check adalah teknik memastikan tinggi busa berada pada bahu logo bintang merah Heineken, dan Serve adalah teknik penyajian ke konsumen. Kelima langkah tersebut bertujuan untuk memastikan bartender dapat menuang setiap gelas bir dengan sempurna. Erik menambahkan, alasan utama konsumen memesan gelas bir yang kedua adalah karena kualitas gelas yang pertama.
Sebelumnya, babak kualifikasi Heineken Global Bartender Competition 2018 sudah digelar digelar di lima kota di Indonesia, di antaranya yaitu Medan, Surabaya, Bali, Bandung dan Jakarta dengan total peserta mencapai 135 peserta. Dari jumlah tersebut, sudah terpilih 36 orang peserta yang masuk babak final dan akhirnya bartender asal Surabaya dari outlet Foreplay yaitu M. Fauzi berhasil menjadi pemenang yang akan mewakili Indonesia di ajang Heineken Global Bartender Competition 2018 di Amsterdam, Belanda.
Selain mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia, apabila Fauzi memenangkan Heineken Global Bartender Competition 2018, maka berkesempatan menjadi Heineken Official Ambassador Worldwide dan mendapatkan dua tiket untuk menonton Formula 1.
“Acara ini merupakan dukungan Heineken untuk memberikan kesempatan kepada bartender Indonesia untuk unjuk diri di panggung dunia,” pungkas Mariska Van Drooge. [ma]

Tags: