Hemat Biaya, PHE WMO Pangkas Eksplorasi di Madura

Gunung Sardjono seusai menjadi inspektur upacara peringatan HUT Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia yang berlangsung di areal ORF (Onshore Receiving Facility) PHE WMO di Desa Sidorukun, Gresik.

Gunung Sardjono seusai menjadi inspektur upacara peringatan HUT Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia yang berlangsung di areal ORF (Onshore Receiving Facility) PHE WMO di Desa Sidorukun, Gresik.

Gresik,Bhirawa.
Penurunan harga minyak dunia, memaksa PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) memangkas kegiatan eksplorasi dan ekspoitasi di wilayah kerjanya yang ada di perairan lepas pantai Bangkalan, Madura. Meski sekarang produksi gas sekitar 100 hingga 110 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), dan minyak sekitar 10.000 barel per hari (BOPD) PHE WMO.
Menurut President Director PHE, Gunung Sardjono Hadi mengatakan,
Bahwa produksi PHE WMO menjadi salah satu tulang punggung bagi tercapainya target produksi PHE pada semester I 2016 ini. Kinerja ini, terus ditingkatkan dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan pekerja dan lingkungan. Dengan produksi gas PHE sampai saat ini (year to date) sebesar 776,6 MMSCFD, PHE memproyeksikan produksi gas hingga akhir tahun 2016 mencapai 724,6 MMSCFD, naik dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar 678 MMSCFD.
Untuk minyak, PHE belum akan meningkatkan produksi karena kondisi harga minyak yang relatif masih rendah. Meski begitu, pada akhir tahun 2016, PHE mematok produksi minyak 62.613 BOPD, lebih tinggi dari target 61.000 BOPD. Keberhasilan PHE WMO, lanjut Gunung, bukan hanya buah kerja keras karyawan dan manajemen, tetapi pastilah juga berkat dukungan seluruh pemangku kepentingan, khususnya warga di sekitar areal operasi atau pun ORF yang ada di Gresik.
“Terima kasih atas dukungan dan kerjasama yang telah bapak dan ibu berikan sehingga PHE WMO bisa menjadi salah satu tulang punggung bagi PHE dalam pemenuhan produksi minyak dan gas. Dukungan warga sangatlah penting sehingga kegiatan operasi berjalan lancar,”ujar Gunung Sardjono seusai menjadi inspektur upacara peringatan HUT Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia yang berlangsung di areal ORF (Onshore Receiving Facility) PHE WMO di Desa Sidorukun, Gresik.
Sementara Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto dalam sambutan tertulis yang dibacakan Gunung Sardjono mengatakan, mengacu tema peringatan kemerdekaan untuk mencapai kedaulatan, Pertamina sebagai tangan negara terus meningkatkan kehadirannya. Melayani masyarakat di setiap jengkal wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Dan pertamina tidak hanya fokus pada bisnis semata, melainkan masuk ke pedalaman hingga pulau-pulau kecil hingga ke wilayah perbatasan.
Pertamina terus meningkatkan peran dalam kesejahteran masyarakat melalui peran di sektor industri energi,
Dengan beberapa peran proyek strategi sedang kita jalankan. Diantaranya, pengembangan lapangan Jambangan Tiung-Biru, pembangunan 13 pembangkit listrik tenaga panas, pengembangan terminal BBM di Pulau Sambu, dan di Tanjung Uban, Kepulauan Riau.
Ditambahkanya, dengan tema kerjasama dengan dunia. Pertamina mengambil inisiatif mendukung peran diplomasi pendidikan, maupun ekonomi. Khusus diplomasi ekonomi, Pertamina bekerjasama di bidang energi, baik dalam ekspor maupun impor migas. Perluasan jangkauan pelayanan pemasaran BBM dan pelumas, maupun pengembangan ladang migas di luar negeri. [kim]

Tags: