Hendra/Ahsan Menang Cepat di Thailand Master

Hendra Setiawan dan Mohammad AhsanJakarta, Bhirawa
Atlet ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menang cepat pada putaran awal turnamen Thailand Masters 2016 yang berlangsung di Bangkok, Thailand, Selasa (8/2).
“Lawan kami lumayan bagus meskipun kelasnya masih di bawah kami. Hari ini kami bertanding sekaligus beradaptasi dengan lapangan. Sejauh ini tidak ada masalah,” kata Ahsan setelah pertandingan usai seperti dilansir Tim Humas dan Media Sosial Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di situs resmi mereka.
Pasangan Indonesia yang menempati unggulan pertama itu menang atas wakil tuan rumah Krit Tantianankul/Natdanai Uakoolwarawat dalam pertandingan selama 28 menit dengan skor 21-14, 21-12.
Hendra/Ahsan mampu mengendalikan pasangan muda Thailand baik pada game pertama maupun kedua. Dominasi itu sekaligus menjadi kesempatan bagi ganda andalan Merah-Putih untuk mencoba pukulan-pukulan akrobatik.
“Namun, kami tidak mau lengah. Pada pertandingan tadi, kami tidak terburu-buru untuk menang,” ujar Ahsan.
Hendra mengaku memanfaatkan laga pertama sebagai pemanasan pertandingan meskipun tetap waspada dengan lawan-lawan pada turnamen tingkat grand prix gold itu.
Hendra/Ahsan menjadi andalan Indonesia dalam memetik gelar juara pada turnamen Thailand Masters 2016.
Indonesia juga mengirim empat wakil lain ganda putra yaitu Hendrik K Clinton/Rian Swastedian, Andrei Adistia/Agripinna Prima Rahmanto Putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan Hendra Aprida Gunawan/Markis Kido.
Praveen/Debby Tersingkir
Sementara itu, Atlet bulu tangkis ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto tersingkir awal pada pertandingan putaran pertama dalam turnamen Thailand Masters 2016 yang berlangsung di Bangkok, Thailand.
“Sebenarnya lawan tidak terlalu istimewa, tapi kendala memang ada pada kami. Selain itu, shuttlecock juga terasa lebih lambat,” kata Debby selepas pertandingan seperti dikutip Tim Humas dan Media Sosial Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia dalam siaran pers kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Praveen/Debby kalah dari pasangan tuan rumah Puavaranukroh Dechapol/Sapsiree Taerattanachai dalam dua game langsung 13-21, 15-21.
Pada game pertama, Dechapol/Taerattanachai langsung mengungguli pasangan unggulan kedua asal Indonesia itu 10-3. Praveen/Debby kesulitan untuk mengejar ketertinggalan itu dan menyerahkan game pertama kepada lawan.
“Walaupun mereka pasangan baru, mereka berhasil menembus final India Grand Prix Gold 2016. Itu berarti mereka punya kemampuan dan tidak bisa diremehkan,” ujar Debby.
Praveen/Debby berusaha membalas kekalahan pada game kedua setelah unggul 3-1, 7-3, dan 10-6. Tapi Dechapol/Taerattanachai mampu mengimbangi permainan pasangan Merah-Putih dengan skor 13-13, 14-14, dan 15-15.
Permainan net Taerattanachai dapat memotong laju bola Praveen/Debby sehingga menambah keunggulan ganda Gajah Putih itu. Praveen/Debby takluk, game kedua berhasil diboyong Dechapol/Taerattanachai.
“Faktor kurang persiapan mungkin. Kondisi badan juga kurang baik. Saya ada kendala saat latihan. Lutut saya sempat bengkak. Kami memang kurang maksimal di pertandingan hari ini,” kata Debby.
Sementara, Praveen mengaku sering terbawa permainan lawan dan kurang memaksa untuk bermain lebih baik pada pertandingan putaran pertama.
Pada pertemuan sebelumnya dalam turnamen Kejuaraan Bulu Tangkis Internasional 2016 di India, Praveen/Debby berhasil menaklukkan Dechapol/Taerattanachai pada putaran final dengan skor 23-25, 21-9, 21-16. [ira.ant]

Tags: