HET Elpiji 3 Kg Naik Capai Rp 16 Ribu

Salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) Pakisaji, Kec Pakisaji, Kab Malang

Salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) Pakisaji, Kec Pakisaji, Kab Malang

Kota Kediri, Bhirawa
Harga Eceran Tertinggi (HET) Elpiji 3 kilo gram bakal naik menjadi Rp 16 ribu ditingkat pengecer dengan telah diterbitkannya Peraturan Gubernur Jatim pada 2015 ini. Kendati demikian Pemkot Kediri belum berani memberlakukan kenaikan HET Elpiji ini
Kepala Bidang Energi Air Bawah Tanah Disperindag Kota Kediri Dian Ariani, mengatakan dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur Jatim Nomor 5 tahun 2015, nantinya HET dari Agen ke Pangkalan menjadi Rp 14.500, dari harga sebelumnya yang hanya Rp 12.750. “Selanjutnya dari pangkalan ke pengecer menjadi Rp 16 ribu, dari HET sebelumnya yang hanya Rp 14 500.” kata Dian Ariani, Selasa (12/2).
Kendati Peraturan Gubernur sudah turun terkait HET elpiji 3 kg ini, namun pihak Disperindag meminta agar pihak Agen, Hiswana Migas untuk jangan memberlakukan Pergub ini “Jangan diberlakukan dulu lah, tunggu disposisi dari Walikota, agar tidak terjadi gejolak, kita tunggu disposisinya dulu” terangnya
Disisi lain, kondidi berbeda dalam pasaran  hal ini diungkapkan salah satu warga dari kelurahan Burengan Kecamatan Pesantren, Mak Sut, menurutnya  harga elpiji sudah relatif tinggi yakni Rp 17 ribu “Sebelumnya harga Rp 16 ribu, kok mundak lagi, sekarang harganya Rp 17 ribu,” keluhnya.
Keresahan serupa diungkapkan warga Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, sebelumnya harga elpiji hanya Rp 15 ribu, sekarang kembali naik mencapai Rp 16 ribu. “ Padahal BBM sudah turun, namun harga Elpiji kok terus naik” ungkapnya
Dikonfirmasi terpisah, Pemilik pangkalan Elpiji di Wilayah Kelurahan Burengan, Sugih Trisno mengaku, jika kenaikan ini karena pihak Hiswana Migas menaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) mencapai Rp 14500 alasannya sudah ada  peraturan Gubernur Jatim, meskipun oleh Disperindag belum boleh diberlakukan
“Saya sendiri juga tidak tahu, padahal di Haji Nasrun yang ada dipangkalan Kabupaten Kediri , harganya masih Rp 12.750 . Alasannya dia ini sudah di dok oleh gubernur” ungkap Sugondo sapaan akrab Sugih Trisno.
Tak hanya di Kediri, warga Kota Malang juga mengeluhkan naiknya harga elpiji 3kg.  “Katanya pemerintah tidak menaikan harga gas elpiji ukuran 3 kg, tapi nyatanya sekarang dinaikan. Meski kenaikan harga elpiji ukuran 3 kg hanya satu ribu rupiah, hal ini juga memberatkan sebagian warga khususnya ibu-ibu yang memiliki penghasilan pas-pasan,” kata salah satu warga Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang Suhenik, Selasa (10/2), kepada Bhirawa.
Salah satu pengecer gas elpiji ukuran 3 kilogram yang juga berasal dari desa yang sama Sujono membenarkan, jika gas elpiji 3 kg mengalami kenaikan Rp 1000 ditingkat pengecer yakni dari Rp 14.000 menjadi Rp 15.000 per tabung. Sedangkan untuk harga ke konsumen kita jual Rp 16.000 per tabung. “Kenaikan harga gas elpiji 3 kg belum ada sosialisasi sebelumnya. Sehingga wajar jika masyarakat khususnya ibu-ibu mengeluhkan kenaikan gas elpiji tersebut,” ujarnya.
Secara terpisah, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Malang Jusuf Hermana mengatakan, kenaikan harga gas elpiji ukuran 3 kg sudah sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur di tingkat pangkalan sebesar Rp16.000 per tabung. “Sehingga harga jual di tingkat pengecer yang berada wilayah pesisir pantai misalnya bisa mencapai Rp19.000 per tabung karena menyesuaikan dengan biaya transportasi,” jelasnya. [van,cyn]

Rate this article!
Tags: