Hewan Kurban Bebas Penyakit di Nganjuk

Petugas Dinas Peternakan Pemkab Nganjuk memeriksa kesehatan sapi saat sidak di Pasar hewan Kedondong, Kecamatan Bagor.(ristika/bhirawa)

Petugas Dinas Peternakan Pemkab Nganjuk memeriksa kesehatan sapi saat sidak di Pasar hewan Kedondong, Kecamatan Bagor.(ristika/bhirawa)

(Di Berbagai Daerah Lakukan Pengawasan dan Pemeriksaan)
Nganjuk,Bhirawa
Intensitas jual beli hewan kurban menjelang Iduladha cukup tinggi. Mengantisipasi penyebaran penyakit berbahaya,  Plt Sekda Nganjuk Agus Wahyudi bersama Kepala Dinas Peternakan Drh. Agus Sucahyono melakukan pengawasan dan pemeriksaan langsung ke sejumlah pasar hewan. Hal itu dilakukan untuk mengetahui kondisi hewan ternak, terutama sapi dan kambing yang bakal menjadi hewan kurban.
Kebutuhan hewan di Kabupaten Nganjuk, menurut Agus Wahyudi untuk persiapan kurban masih mencukupi. Pasar hewan Kelurahan Kedondong, ribuan ekor sapi dengan kualitas baik siap memenuhi kebutuhan pembeli untuk disembelih saat kurban. “Saya perlu melihat langsung agar kehawatiran masyarakat terhadap ternak sapi yang disembelih dalam keadaan sehat,” kata Agus Wahyudi.
Dijelaskan Agus Wahyudi, pengawasan hewan ternak yang di lakukan ini berdasarkan surat edaran Gubernur jawa timur, perihal pengawasan penyakit hewan menular anthrax dan pemeriksaan hewan qurban. Setidaknya pengawasan dan pemeriksaan oleh Dinas Peternakan juga memberikan sosialisasi dan cara memperlakukan hewan yang akan di sembelih secara baik dan benar. “Kebutuhan hewan ternak untuk persiapan Idul Kurban di Nganjuk sudah siap, kualitasnya juga bagus-bagus,” Agus Wahyudi saat melakukan sidak persiapan hewan kurban.
Selama di pasar hewan Kedondong, petugas dari Dinas Peternakan melakukan pemeriksaan kesehatan secara acak terhadap sejumlah sapi yang dijual pedagang. Secara umum, hewan yang dijual; di pasar hewan dalam kondisi baik dan layak untuk dikonsumsi. “Kita melihat petugas Dinas Peternakan melakukan pemeriksaan dan tidak menemukan hewan yang sakit,” jelas Agus Wahyudi.
Selain, di pasar hewan Kedondong,  rombongan juga mengecek kondisi hewan yang dijual pedagang di tepi jalan. Diantaranya pedagang hewan di Kecamatan Tanjunganom, Loceret, Gondang, Kertosono dan Berbek.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Drh. Agus Sucahyono mengatakan, Pemkab Nganjuk tidak melakukan pembatasan pasokan hewan kurban dari luar daerah. Begitu juga sebaliknya, banyak peternak sapi dari Nganjuk yang menjual keluar daerah. Mereka sudah memiliki kerjasama yang baik antar daerah, sehingga saling mengisi dan bersaing secara sehat.
Di Pasar Hewan
Sementara itu, Dinas Peternakan (Diskan) Kabupaten Sumenep, memeriksa sapi kurban di pasar hewan Bangkal, kecamatan Kota. Pemeriksaan yang dilakukan menjelang Iduladha itu untuk memastikan kesehatan hewan kurban di Kabupaten ujung timur Pulau Garam ini.
Kepala Dinas Peternakan Sumenep, Arief Rusdi mengatakan, hasil pemeriksaan terhadap sapi di pasar hewan Bangkal itu, tidak ditemukan hewan yang terkena penyakit membahayakan dan layak dijadikan hewan kurban. “Hasil pemeriksaan kami terhadap hewan dipasar hewan Bangkal semuanya sehat, tidak ada yang ditemukan terkena penyakit,” kata Arief Rusdi, Kamis (8/9).
Kendati demikian, lanjut Rusdi, pihaknya akan terus melakukan pemantauan kesehatan hewan kurban, baik yang dijual di sejumlah pasar hewan maupun tempat-tempat penjualan hewan kurban hingga hari H lebaran. “Kami tidak ingin ada hewan yang terkena penyakit, karena kalau ada hewan kurban yang terkena penyakit menular bisa membahayakan pada masyarakat yang menkonsumsi dagingnya,” ucapnya.
Sebelumnya, Disnak Sumenep telah memeriksa kesehatan hewan kurban ditempat penjualan hewan seperti di jalan Lontar, Desa Pangarangan dan jalan Payudan Tengah, Desa Pabian, kecamatan Kota Sumenep. Hasilnya juga sama yakni semua hewan hewan kurban yang disejiakan bagi pembeli dalam kondisi sehat. “Semoga tidak ada hewan kurban yang terjangkit penyakit,” harapnya.
Belum Temukan
Sementara itu, mengantisipasi beredarnya hewan ternak yang tidak memenuhi unsur Aman, Sehat, Unggul dan Halal (ASUH), Kamis (8/9), Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melakukan pemeriksaan hewan-hewan yang diperjual belikan untuk persiapan Hari Raya Iduladha 1437 Hijriyah.
Pemeriksaan dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Pemkab Bojonegoro, Ardiyono Purwanto yang didampingi beberapa kabid dan dokter hewan serta mahasiswa yang tengah magang. “Petugas Disnakkan memeriksa satu persatu kambing kurban yang belum poel. Jika belum poel atau masih gigi seri tidak boleh untuk berqurban,” ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Pemkab Bojonegoro, Ardiyono Purwanto dilokasi.
Sementara itu berdasarkan hasil pemeriksaan dilapangan dijalan veteran, ditemukan hewan kurban yang mengalami sakit mata dan tujuh belum cukup umur atau poel. Dan sampai saat ini belum ditemukan hewan yang menderita antrak maupun virus yang mematikan. “Kegiatan ini rutin kita lakukan setiap tahunnya menjelang hari qurban, sebagai langkah untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat yang ingin membeli hewan qurban,” terangnya.
Pihaknya berpesan kepada masyarakat agar dalam membeli hewan qurban harus Aman Sehat Usaha Halal (ASUH). Selain itu pihaknya berpesan agar nantinya di temukan adanya hewan yang terkena virus maupun cacat agar segera melapor ke pihaknya untuk di tindak lanjuti.
Sementara itu, Aguk salah satu pedagang kambing menjelaskan bahwa dirinya sudah sepekan ini menjual hewan kurban di jalan veteran ini. Ada 61 kambing dan domba yang disediakan dengan harga yang bervariatif mulai 2 juta sampai dengan 2 juta 600 ribu rupiah. [ris,sul,bas]

Tags: