Hewan Kurban di Jawa Timur Diperiksa Sebelum Idhul Adha

Tim dari DKPP Kota Kediri saat memeriksa hewan kurban.

(Tak Ingin Kecolongan Penyakit)
Tuban, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) Kabupaten Tuban, mulai melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan jelang Hari Raya Idul Adha yang tinggal 3 hari lagi. Pemeriksaan ini dilakukan karena Pemkab tidak ingin kecolongan dengan maraknya penyakit hewan.
Seperti yang dilakukan DPP di lokasi penjulan hewan kurban yang berada di Jalan Delima Kelurahan Perbon Kecamatan Kota Tuban. Sejumlah sapi dan kambing yang dijual diperiksa kesehatannya. Mulai dari kulit, hidung, kuku, sampai usia hewan yang dijual khusus untuk kurban Idul Adha.
Pantauan bhirawa di lapangan, petugas mendapati dua ekor Sapi tidak dan bebetrap ekor kambing memenuhi ketentuan dan syarat untuk dijadikan hewan kurban yakni belum cukup umur.
Sementara, banyaknya kambing yang mengalami sakit mata, dimungkinkan terkena debu ketika dibawa ke tempat penjualan hewan kurban, kerana mereka mendapatkannya dari pengepul.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPP Pemkab Tuban, Basuki Tjahyono mengatakan, langkah ini merupakan tahap pertama pemeriksaan.  Pihaknya akan melakukan lagi pemeriksaan untuk memastikan semua hewan steril dari penyakit. Baik itu penyakit kulit, kuku busuk, demam, ingusan, anthrax, maupun cacing hati.
“Jangan sampai masyarakat dirugikan,” kata Basuki saat ditemui disela-sela pemeriksaan hewan kurban(29/8).
Pemeriksaan kesehatan hewan kurban akan dilakukan dua tahap, pertama melihat fisiknya secara umum, sedangkan tahap dua nanti saat disembelih. Basuki juga mengimbau masyarakat untuk jeli memilih hewan kurban karena biasanya pengepul menjual kambing atau sapinya dilihat dari besarnya saja tapi tidak diperhatikan dari sisi syariah islam.
“Pengepul jarang memperhatikan usia hewan apakah sudah memenuhi ketentuan untuk berkurban atau belum, mereka hanya melihat besar kecilnya hewan saja,”imbaunya.
Sementara itu, Kholid Pimpinan Cabang Nurul Hayat yang membuka lapak pejualan hewan kurban di Kelurahan Perbon Tuban, menyatakan bahwa sapi dan kambing ia dapat dari pengepul Kabupaten Tuban saja.
“Pembeli rata-rata dari sekitar Tuban sendiri,” kata Kholid
Online Juga Diperiksa
Tak mau kecolongan adanya hewan kurban yang terkena penyakit Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian(DKPP) Kota Kediri melakukan pemeriksaan seluruh lapak penjualan hewan kurban langsung ataupun via online yang ada di Kota Kediri.
Sedikitnya ada 17 titik lapak penjualan hewan kurban di pinggir jalan ataupun melaui via online yang ada di Kediri yang  mendapat pemeriksaandari  tim i DKPP Kota Kediri. Setelah dinyatakan semua hewan kurban sehat DKPP memberikan  tanda jika hewan telah diperiksa dan  layak dijual untuk kurban.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ali mansur mengungkapkan jika pemriksaan dilakukan  meliputi segi fisik, mulai dari kulit, hidung, kuku, sampai usia hewan yang dijual khusus menjelang Idul Adha itu.
“Dari hasil pemeriksaan awal, semua  dinyatakan sehat, ada tiga sarat biasanya untuk hewan kurban, yakni jika kambing sudah poel 1, dan jika sapi sudah poel 2,  yang kedua, kesehatan hewan sehingga aman di konsumsi, yang terakhir adalah tidak cacat” kata Ali Mansur, Selasa (29/8).
Dia juga menjelaskan untuk penjualan hewan kurban melalui via online, tim nya juga langsung mendatangi lapak mereka untuk memastikan kebenaranya, menurutnya ada 4 titik penjualan online yang ada di Kota Kediri ini, dan itupun tidak sepenuhnya online, karena  setelah pembeli  lihat di via online mereka datang untuk bertransaksi.
“Untuk pengawasan kesehatanya dan memastikan kebenarannya, kita datang ke lokasi, dan  mereka hanya menawarkan melalui Medsos Facebook ataupun WA, selanjutnya para pembeli ini datang ke lokasi untuk bertransaksi” terangnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, jika untuk para pedangang hewan kurban ini berasal dari berbagai daerah, bagi mereka yang dari luar daerah biasanya mengambil hewan kurban dari tulungagung, sedangkan untuk pedagang lokal stok diambil dari sekitaran Kabupaten Kediri.
“Tidak ada pembatasan untuk hewan kurban yang berasal antar kabupaten di satu provinsi,  namun jika antar provinsi kita ada surat keterangan dari kesehatan ternak, saat ini yang rawan hewan berpenyakit berasal dari purbalingga dan grobogan.”tandasnya.
Sementara pemilik lapak penjualan hewan kurban yang berada di sekitar GOR Jaya Baya ,Budi santosa mengungkapkan, tidak ada perubahan harga dari tahun sebelumnya, menurutnya harga hewan kurban bervariasi, dari harga Rp 2 -5 juta.
“Semua orang sudah tahu harga mas, kita menjual harga standart saja, tidak ada perubahan haraga dari tahun kemarin” terangnya
Sementara Pemriksaan hewan kurban yang dilakukan DKPP ini akan terus dilakukan hingga hari raya Idul adha, sebab biasanya ada instansi swasta ataupun takmir masjid meminta untuk memriksa hewan kurban yang akan disembelih. [hud.van]

Tags: