Hibah Frontage Macet, Pemkab Sidoarjo Harus Tegas

foto ilustrasi

Sidoarjo, Bhirawa
Pemkab harus lebih tegas menghadapi perusahaan swasta yang belum menyerahkan lahannya untuk pembangunan FR (Frontage Road) Sidoarjo. Bila tindakan tegas tak dilakukan, mustahil FR yang membujur dari timur Jl Raya Gedangan sampai Buduran bisa diselesaikan tahun 2021.
Menurut Ketua Komisi C, Abdilah Nasih, Senin (25/9) kemarin, partisipasi swasta menghibahkan lahan untuk FR sebenarnya sudah banyak membantu, namun diakui ada beberapa swasta yang masih mempertahankan tanahnya. Karena yang lain diselesaikan dengan hibah, maka swasta lain harus dengan hibah pula. Tidak mungkin dengan ganti rugi.
”Perusahaan swasta yang sudah menghibahkan akan menuntut pembayaran, bila mendengar ada swasta yang tanahnya diberikan ganti rugi,” ungkap Abdilah.
Abdilah menegaskan, perusahaan yang belum menghibahkan tanahnya itu sulit ditemui panitia pembebasan. Pemerintah jangan menunggu lagi, karena penyelesaian FR ini harus selesai sesuai RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) tahun 2021 mulai dari Bundaran Waru sampai Stasiun Buduran.
Abdilah juga menjelaskan, Dinas PUPR ditargetkan tahun 2019 menyelesaikan dulu sisi Aloha sampai Buduran yang panjangnya sekitar 9 km. ”FR yang di sekitaran Aloha – Buduran sudah bisa selesai 2019 sudah bagus, baru setelah itu konsentrasi Bundaran Waru – Aloha,” terangnya.
Untuk lahan milik TNI AL Gedangan yang masuk jaringan FR diupayakan akan ada jalan ke luar untuk dilakukan tukar guling. Pemkab sudah mengajukan permohonan kepada Mabes TNI AL untuk membicarakan masalah ini. Diakui FR ini menjadi tangungjawab yang harus diselesaikan Pemkab dalam melayani kebutuhan masyarakat akan jalan yang nyaman mulai dari Waru sampai Buduran. Dalam APBD Perubahan 2017 ini sudah dianggarkan Rp11 miliar untuk pembebasan tanah dan Rp4,5 miliar untuk pembangunan fisik jalan dan jembatan.
Anggaran pembebasan di Desa Sruni itu akan terserap, sebab sudah deal soal harga. ”Pemkab tinggal membayar saja, tak ada negoisasi lagi karena sudah selesai,” ucapnya. Jalan Frontage akan melewati tiga kecamatan, yakni Kec Waru, Kec Gedangan dan Kec Buduran. FR Sidoarjo akan melalui 31 tanah milik perusahaan.
Sebanyak 11 perusahaan sudah menghibahkan tanahnya ke Pemkab Sidoarjo, sementara sisanya 20 perusahan lainnya belum menghibahkan. Sementara tanah milik instansi seperti tanah milik TNI AL sudah hampir final.
Pemkab Sidoarjo terus mengejar penyelesaian FR Sidoarjo sisi timur Waru-Gedangan, sebagai opsi untuk mengurangi gangguan kemacetan kendaraan dari arah Surabaya menuju kota Sidoarjo. [hds]

Tags: